Minggu, 21 Juli 2013

Mario Teguh : KALAU ANDA INGIN BERWIRAUSAHA

Kalau Anda ingin berwirausaha, yang pertama harus Anda perhatikan adalah peluang.

Berikutnya adalah kesungguhan Anda untuk menjadikan peluang itu sesuatu yang real, yang nyata.

Modal memang diperlukan, tapi itu nanti.

Yang pertama bukan modal.

Karena, kalau mau kaya - tidak harus kaya dulu, susah!

Tetapi bangunlah uang dan modal berikutnya dari potensi yang Anda lihat dan peluang yang Anda usahakan.

Segeralah bertindak.

Jangan menunda-nunda.

Ingat ya? Semua kekuatan perencanaan kita, tidak pernah lebih hebat daripada kemampuan kita untuk menunda.

Sebagian besar penundaan kita terbentuk oleh pertimbangan yang berlebihan tentang bayangan masalah-masalah besar yang bisa menghadang perjalanan kita.

Tapi itu semua hanya bayangan. Yang nyata adalah Anda dan rencana Anda.

Anda akan segera mengerti, bahwa saat Anda betul-betul memulai langkah kewirausahaan Anda, ternyata uang itu belum Anda butuhkan.

Yang pertama Anda butuhkan adalah memulai bergulirnya roda pikiran, bergetarnya hati, bergeraknya tubuh.

Itu dulu.

Mohon Anda coba, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Terima kasih dan salam super.

Mario Teguh – Loving you all as always

www.redmario.com

Jumat, 19 Juli 2013

TOKOH-TOKOH EKONOMI DI DUNIA


  1. Adam Smith (1723-1790)
Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.
Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.
Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.
  1. Hernando De Soto
Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of Capital” yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty and Democracy (ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang berada di Peru. Majalah Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin. Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar dari berbagai masalah kemiskinan.
Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara maju yang kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan.
Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung jawab.
  1. David Richardo (1772-1823)
Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul “Principles of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali.
Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.
  1. Joan Violet Robinson ( 1903 – 1983 )
Robinson menerbitkan buku “The Economics of Imperfect Competition” seorang ekonom Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar dengan tingkat persaingan yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat daftar tentang alasan-alasan mengapa model persaingan sempurna jarang terjadi di dunia nyata.
Dipasar yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan banyak hal terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen harus mempertimbangkan biaya transportasi, konsumen yang berbeda mempunyai sikap yang berbeda terhadap jaminan mutu yang diberikan oleh merk produk tertentu, konsumen mempunyai pandangan yang berbeda tentang perbedaan pelayanan yang diberikan oleh produsen (kecepatan pelayanan, kesopanan salesmen, jangka waktu pelunasan kredit, perhatian produsen terhadap keinginan perseorangan). Pada banyak kasus (bertolak belakang dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen akan menganggap harga tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan menolak barang pengganti.
Jadi banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu dan bukan dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini meyakinkan kita bahwa konsumen tidak akan langsung pindah ke produsen pesaing yang menawarkan barang sejenis pada harga yang lebih murah
  1. John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 )
Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya “The General Theory of Employment, Interest, and Money” (Teori Umum atas Kesempatan Kerja, Suku Bunga dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan mengenai teori permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi (output). Keynes menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara hanya dapat berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat permintaan dari sector produksi, juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan menggerakkan perekonomian suatu Negara.
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace” ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul “A Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The End of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A Treatise on Money”.
Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton.
  1. Paul Ormerod
Ormerod adalah penulis buku “ Death of Economics” tahun 1994, ia menggelar kritiknya terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana menurut Omerod bahwa tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan pertemuan antara permintaan dan penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang sederhana antara pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips mencoba menelusuri hubungan yang bersifat statistik antara laju peningkatan upah dan tingkat pengangguran, intinya semakin tinggi laju peningkatan upah maka semakin rendah tingkat pengangguran. Sebaliknya semakin tinggi pengangguran semakin rendah peningkatan upah.
Omerod menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan inflasi. Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non ekonomi mempengaruhi hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod lebih suka menempatkan nilai-nilai sosial masyarakat sebagai faktor yang sebagai faktor yang mempengaruhi dinamika perekonomian. Konsep tersebut kemudian dirumuskan dengan prinsip matematika no linear dan kaidah indeterminisme sehingga ilmu ekonomi mirip dengan biologi dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi
  1. Irving Fisher
Fisher adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi. Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva Phillips. Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori harga (Price Theory).
  1. Robert A. Mundell
Sebagai pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi dunia dan membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan professor ekonomi pada University of Chicago. Mundell seorang penasehat PBB, IMF, Bank Dunia, Departemen Keuangan AS, Kanada, dan organisasi dunia lainnya. Pemikiran Mundell yang sangat berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai oleh Negara-negara bila melepaskan mata uang mereka demi mata uang bersama. Mundell menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga. Ia memperkenalkan “Optimum Currency Area” sebuah terminologi untuk menjelaskan wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan bila wilayah lain mengalami guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya menghasilkan Euro.
Selain Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun 1971, The Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow Award dari American Economic Association pada tahun 1997
  1. Milton Friedman
Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama dengan peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi. Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “ Free to Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang lain juga mau menerimanya.
Milton Friedman memperoleh nobel tahun 1976 untuk teori-teori moneternya. Buku-bukunya yang terkenal antara lain “Capitalism and Freedom” (1962), “ A Monetary History of the United States” (1963), “ Dollars and Deficits” (1968), “ A Theoretical Framework for Monetary Analisis (1971), dan “ Free to Choice” (1980).

Rabu, 17 Juli 2013

Permintaan dan Penawaran

Pengertian Uang
Uang adalah sesuatu yang dapat berfungsi secara umum sebagai sarana pertukaran barang dan jasa, asset, dan pembayaran terhadap utang-utang. Uang juga merupakan persediaan aset, digunakan untuk transaksi, salah satu jenis kekayaan.
Fungsi Uang
  • Untuk kelancaran kegiatan tukar-menukar
  • Uang berperan sebagai penyimpan nilai
  • untuk menjadi unit hitung (satuan nilai) dan media pertukaran
  • untuk ukuran bayaran yang ditunda
  • kemudahan uang dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti barang dan jasa, kadang disebut likuiditas uang
Penggunaan uang meningkatkan efisiensi
  • Uang adalah alat untuk mengukur transaksi ekonomi.
  • Tanpanya, kita terpaksa melakukan barter.
  • Namun, barter membutuhkan kebetulan ganda dari keinginan (double coincidence of wants) — situasi yang jarang terjadi di antara dua orang, masing-masing memiliki barang yang lain inginkan pada waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan pertukaran.
Mengapa Orang pakai Uang?
  • Medium of Exchange (Sarana pertukaran) :
    • Acceptable (dapat diterima)
    • Portable (mudah dibawa)
    • Divisible (terbagi-bagi)
    • Cannot easily counterfeited (tdk mudah
    • dipalsu)
    • A store of value (Penimbun nilai)
    • A unit of account (satuan hitung)
    • A standard deffered of payment (standar pembayaran utang)
Sejarah Uang
  • Barter
  • Commodity money(gold or silver) (Fullbodied money)
  • Modern money
    • Paper money
    • Bank money
    • Electronic Money
Bentuk Uang
  • Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu (Tidak memiliki nilai intrinsik).
  • Uang komoditas (Commodity money) adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut (memiliki nilai Intrinsik)
  • Uang Hampir Likuid Sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas. Contohnya cek
Macam dan Jenis Uang
  1. Uang Kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam. Contoh uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
  2. Uang Giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.
  3. Uang Kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
  • Pemerintah dapat terlibat dalam sistem moneter untuk membantu rakyat mengurangi biaya transaksi.
  • Menggunakan emas sebagai mata uang adalah mahal karena kemurnian dan beratnya harus diverifikasi.
  • Juga, koin lebih banyak dikenal daripada batangan emas.
  • Pemerintah lalu menerima emas dari publik untuk ditukar dengan sertifikat emas- lembaran kertas yang bisa ditukar dengan emas.
  • Jika orang percaya pemerintah akan memberi mereka emas bila diminta, maka mata uang tersebut akan sama berharganya dengan emas itu sendiri plus, lebih mudah membawa kertas daripada emas.
  • Hasil akhirnya adalah karena tak ada yang meminta emas lagi dan semua orang menerima kertas, kertas itu memiliki nilai dan berperan sebagai uang.
Jumlah Uang Beredar vs. Kebijakan Moneter
  • Jumlah uang beredar (money supply) adalah jumlah uang yang tersedia.
  • Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter (monetary policy)
  • Di Amerika Serikat, kebijakan moneter dilakukan oleh institusi setengah independen yang disebut bank sentral.
  • Bank sentral di AS disebut Federal Reserve, atau Fed.
Operasi Pasar Terbuka, Pembelian dan Penjualan Obligasi Pemerintah
  • Untuk meningkatkan jumlah uang beredar : Bank sentral membeli obligasi pemerintah dan membayarnya dengan uang baru.
  • Untuk menurunkan jumlah uang beredar : Bank sentral menjual obligasi pemerintah dan menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu menghancurkannya.
Bank Sentral mengendalikan jumlah uang beredar dalam 3 cara :
  1. Melakukan Operasi Pasar-Terbuka (membeli dan menjual obligasi pemerintah)
  2. Mengubah persyaratan cadangan (tidak pernah benar-benar digunakan).
  3. Mengubah tingkat diskonto yang bank-bank anggota (tak memenuhi persyartan cadangan) bayar untuk meminjam dari bank sentral.
Komponen Penawaran Uang
M1: transaction money, disebut juga uang dalam arti sempit, terdiri dari:
Currency (coins and paper currency) +
Transaction account (demand deposit) +
Traveler’s checks
M2: broad money, disebut juga uang dalam arti luas, terdiri dari:
M1 + saving deposits + time deposit
Uang Inti
High Powered / Core Money (M0):  M0 = C + R
where:
C = Currency in circulation (paper and coin money)
R = Reserve Requirement of Commercial Bank in Central Bank
The Future of Money:
(The Evolution of Money:an empirically view)
Barter > Commodity Money (gold & silver) > Paper money (certificate) > Bank money (demand deposit) > Intangible money > Electronic money (e-money)
Permintaan Uang
  1. Transaction Demand for Money
  • Uang diperlukan untuk membiayai pembelian/ transaksi thd. barang, jasa dll.
  • Permintaan uang berkorelasi positip dengan tingkat pendapatan, tetapi berkorelasi negatip dengan tingkat bunga, ceteris paribus.
  1. Asset Demand >  fungsi store of value
  • Berkaitan dengan keinginan memegang uang karena likuiditasnya & sebagai asset yang tidak beresiko
Teori Klasik tentang permintaan uang
1. The Equation of Exchange  (by Irving Fisher)
Quantity Theory of Money: “Orang menahan uang untuk tujuan transaksi”
MV = Py
Where :
M : nominal quantity of money
V : income velocity of money
P : price level
y : quantity of output of goods and service
Persamaan kuantitas dapat dipandang sebagai suatu definisi : mendefinisikan perputaran V sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tapi, jika kita membuat asumsi bahwa perputaran uang adalah konstan, maka persamaan kuantitas MV = PY menjadi teori dampak uang yang berguna. Garis di atas V mengartikan perputaran adalah tetap.
Teori Kuantitas Uang
Persamaan kuantitas adalah suatu identitas : definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika satu variabel berubah, satu atau lebih yang lain harus juga berubah untuk
mempertahankan identitas. Persamaan kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang beredar (M) dikali perputaran uang transaksi (V) yang sama dengan harga (P) dikali jumlah transaksi (T):
Uang × Perputaran = Harga × Transaksi
M × V = P × T
V dalam persamaan kuantitas disebut perputaran uang transaksi (transactions velocity of money). Ini menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.
2. The Cambridge Equation (by Alfred Marshal)
“ household desire to hold some fraction of their nominal income as money (in cash)
Md = kPy
Where:
Md : Jumlah keseluruhan uang yang diinginkan untuk ditahan
k : konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan untuk setiap dolar pendapatan (0<k<1)
Py : Nilai output nominal = Pendapatan nominal rumah tangga
Motif Permintaan Uang Menurut Keynes :
  • Transaksi (transaction motive)
    • untuk memperlancar transaksi
    • Semakin besar sejalan dengan me­pendapatan
    • Berjaga-jaga (precautionary motive)
      • terkait dengan kondisi ketidakpastian
      • Ditentukan oleh besar kecilnya transaksi
      • Spekulasi (speculative motive) – spekulasi dalam surat berharga _ membeli surat berharga pada saat harganya murah dan menjualnya pada saat harganya mahal untuk memperoleh keuntungan
Penawaran Uang (money supply)
  • Jumlah uang kartal dan giral yang beredar dalam perekonomian
  • Pemerintah dapat mempengaruhi dan mengendalikan jumlah uang beredar melalui:
    • Open market operation
    • Discount rate policy
    • Changing reserve requirement
    • Selective credit control
The Monetary transmission Mechanism
  • It the route by which changes in the supply of money are translated into
  • changes in output, employment, prices and inflations.
  • For instance, Central Bank is concerned about inflation and decided to slow down the economy.
  • R down MS up > I, C,X down AD down > Real GDP down and inflation down.
Semoga bermanfaat....

Sumber Referensi :

  • Makroekonomi Teori Pengantar Edisi III, Penulis Sadono Sukirno
  • Bahan Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro di STIE Bank BPD Jateng yang disampaikan oleh Bpk. Himawan Arif S., SE. MSi.

CARA MENENTUKAN HARGA DALAM MARKETING



Harga selalu dianggap sebagai hal penting dalam strategi marketing, seperti fokus pada promosi atau iklan. Namun, strategi harga, bisa memberikan dampak yang besar pada sales dan (yang lebih penting) profit.
Harga adalah apa yang dibayar oleh kustomer dan/atau apa yang dibayar oleh konsumen akhir atas produk atau jasa. Dalam hal produk tidak langsung terjual ke end user, harga selalu dianggap sebagai "grosir" dan "retail". Jika alur distribusi tersebut panjang (seperti ada manufaktur, broker/distributor, retailer, dan end user), mark-up ganda bisa terjadi antara harga grosir dan ritel.

Strategi harga yang optimal akah tergantung lebih dari sekedar biaya Anda. Faktor-faktor dalam bisnis Anda seperti kompetitor, supplier, dan ketersediaan barang pengganti, serta kustomer juga turut andil. Positioning (bagaimana Anda ingin diterima oleh target audien) juga merupakan pertimbangan.

Strategi Harga

Ada berbagai ragam strategi harga. Masing-masing strategi digunakan di situasi yang berbeda. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih strategi terbaik adalah biaya Anda; sales jangka pendek dan panjang serta target profit; aktfitas kompetitorl dan nilai life time kustomer. Beberapa strategi harga adalah:

a. Cost plus mark-up. Disinis, Anda menentukan profit yang ingin Anda dapatkan sebelum menentapkan harga. Pahami biaya Anda dan nilai jual Anda adalah biaya ditambah dengan angka profit yang sudah ditetapkan. Pendekatan ini membantu Anda untuk fokus pada profit, tapi juga bisa menyebabkan harga diluar harapan kustomer dan harga kompetitor.

b. Competitive pricing. Dalam competitive pricing, Anda melihat harga yang dikenakan kompetitor dan menggunakannya sebagai benchmark untuk menetapkan harga produk Anda. Strategi positioning Anda dan kompetitor akan menentukan apakah harga Anda setara, sedikit dibawahnya, atau sedikit diatas pesaing.

c. Price skimming. Teknik ini digunakan jika Anda menawarkan produk yang unik dengan sedikit atau tanpa pengganti. Harga yang ditentukan tinggi, sehingga memberikan margin yang tinggi bagi penjual. Pembelinya adalah mereka yang mau membayar karena prestise atau keunikan produk tersebut. Dalam hal produk kebutuhan pokok, kustomer tidak memiliki pilihan lain. Seringkali, price skimming adalah strategi jangka pendek saat kompetitor membawa produknya, harganya diturunkan. Dalam kasus kebutuhan sehari, apakah kebutuhan tersebut berlebih (garam saat badai es, misalnya) atau kekurangan bersifat sementara. Sebelum mempertimbangkan teknik ini, sadari jika kustomer merasa Anda memanfaatkan mereka, Anda membangun "niat buruk" bagi usaha Anda.

d. Penetration pricing. Ini lawan dari price skimming. Harga ditentukan dibawah biaya dengan tujuan mendapatkan market share yang besar. Karena penetrasion price tidak mencakup biaya, ini juga strategi sementara. Karena strategi ini menguntungkan, kustomer harus bersedia membayar harga normal, harga yang lebih tinggi.

e. Loss leader. Disini, harga satu atau lebih produk dibawah biaya untuk menarik kustomer. Anda berharap kustomer akan membeli produk lain yang menguntungkan dari Anda. Strategi ini biasanya diterapkan sabagai bagian dari promosi jangka pendek.

f. Close out. Ini adalah langkah cerdik untuk menghabiskan produk yang bergerak lambat atau kelebihan produk di inventori. Anda menjual inventori dengan diskon besar untuk menghindari penyimpanan atau kelangkaan produk. Barang-barang akhir musim, makanan yang hampir kadaluwarsa, dan software versi lama atau buku cetakan adalah contoh barang-barang close out.

g. Multiple unit pricing. Disebut juga dengan diskon kuantitas. Kustomer mendapatkan potongan harga atas pembelian dalam jumlah besar.

h. Membership atau trade discounting. Disini, beberapa pelanggan (yang Anda kenal sebagai pelanggan setia) diberikan status elit, memberikan mereka hak istimewa untuk mendapatkan diskon pembelian mereka. Status ini bisa berdasarkan kedudukan, kenggotaan dalam organisasi, atau kriteria lainnya.

i. Variable pricing. Strategi ini, kustomer yang berbeda membayar harga yang berbeda. Seringkali strategi ini digunakan untuk pekerjaan proyek. Masing-masing proyek memiliki karakter yang unik, begitu juga harga pekerjaannya. Dalam kasus lain, harga dinego dengan masing-masing kustomer (contohnya mobil).

j. Versioning. Menawarkan produk yang sama dengan tingkat fungsi yang berbeda. Masing-masing level diberi harga yang berbeda dan didalamnya termasuk serangkaian atribut yang berbeda. Perusahaan software dan Web hosting seing menggunakan strategi ini. Versi trial atau basic biasanya ditawarkan dengan harga yang sangat murah bahkan gratis. Versi upgrade tersedia dengan harga yang lebih tinggi.

k. Bundling. Disini, beberapa item dijual bersamaan dengan harga dibawah jika dibeli secara terpisah. Dengan bundling item populer dengan produk yang kurang dikenal, Anda bisa meningkatkan penjualan. Sebagai tambahan, dalam hal penyimpanan barang, Anda bisa menghindari closeout.

Dampak Internet dalam strategi harga

Terlepas dari menentukan strategi harga, web juga memberikan pengaruh besar dalam pemilihan strategi harga yang tepat, dengan memungkinkan kustomer mendapatkan informasi yang memadai dan lebih vokal.

Ada berbagai forum dan diskusi dimana para member bergai pengalaman dengan provider. Misalnya, kustomer Anda di Paris bisa melakukan komplain atau memuji kustomer potensial Anda di St. Louis. Artinya, kustomer tidak hanya membuat keputusan yang lebih baik sebelum membeli, tapi juga informasi yang tersebar (baik pujian dan komplain) setelah pembelian. Untuk alasan-alasan tersebut, Web menjadi lebih penting dimana Anda tetap dengan harga yang kompetitif dibandingkan kompetitor dan menjaga praktek harga yang fair.

Lakukan STUDI KELAYAKAN Sebelum Memulai Bisnis!!!

Sudah banyak dibahas mengenai beraneka ragam jenis usaha yang dapat dijadikan pilihan untuk memulai suatu usaha bahkan sampai dengan masalah detail teknis pelaksanaannya. Namun untuk memulai sebuah usaha sangatlah penting untuk melakukan studi kelayakan usaha.
Hal ini berkaitan dengan mempelajari berbagai hal tentang usaha tersebut, menyusun rencana, mengumpulkan data dan menganalisisnya. Setelah itu baru memutuskan untuk merealisasikannya dengan mendirikan atau membatalkan usaha tersebut.

Adapun beberapa aspek yang perlu Anda cermati dan perhatikan dalam menyusun sebuah studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:

Aspek pemasaran
Pada saat Anda berencana mendirikan usaha, faktor pemasaran merupakan hal terpenting dalam menyusun studi kelayakan. Jika tidak ada gambaran yang jelas tentang pemasaran akan sulit diharapkan usaha akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Anda perlu menggali informasi tentang pasar, mulai dari siapa, di mana, dan jumlah konsumennya. Lebih baik lagi apabila kita mengetahui peta kekuatan persaingan dari usaha sejenis, baik kelemahan maupun kekuatannya. Apabila Anda berencana mengembangkan usaha, informasi penting lainnya adalah rencana pesaing juga perlu diketahui termasuk pula kekuatan modal yang dimiliki pesaing. Amati pula harga dan mutu yang Anda inginkan dan sistem distribusinya.

Aspek teknis

Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami aspek pemasaran adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan usaha. Hal ini berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Sistem produksi yang dipilih perlu mempertimbangkan efisiensi dan efektifitasnya. Ada baiknya dibuat diagram alur mulai dari dari proses awal yaitu penyiapan bahan baku sampai menjadi produk yang siap dipasarakan. Dalam hal ini perlu adanya pengawasan mutu untuk menjamin produk atau jasa yang dihasilkan. Hal penting lainnya adalah menentukan lokasi usaha tersebut perlu dipertimbangkan dari segala aspek untuk menyusun perkiraan biaya investasi awal.

Sistem manajemen

Faktor penentu lain dalam melaksanakan usaha lebih lanjut adalah dibutuhkan tenaga kerja yang mampu menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen yang baik agar semua rencana berjalan lancar dan biaya yang rasional. Tahap pertama menyusun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, lalu menyusun tugas-tugas pokok dan membagi berdasarkan jabatannya. Sistem dan prosedur kerja ju*ga dibicarakan dengan rinci agar alur pekerjaan menjadi efisien.

Aspek ekonomi

Ditinjau dari aspek ekonomi, perlu dilakukan perhitungan besarnya biaya untuk menjalankan usaha. Termasuk pula investasi awal, modal kerja, peralatan, dan lain-lain. Anda perlu mempelajari kemungkinan mendapat sumber biaya tersebut, dari dana sendiri atau mencari investor. Anda hitung analisis usahanya, selama perusahaan dijalankan menghasilkan keuntungan memadai atau tidak.

Aspek hukum

Aspek selanjutnya bukan merupakan hal yang wajib diikutsertakan dalam pembuatan studi kelayakan. Namun demikian, ada baiknya bila aspek hukum dimasukkan dalam pembahasan studi kelayakan agar diperoleh jaminan keamanan pelaksanaan usaha. Masalah-masalah yang perlu dipelajari meliputi legalisasi badan usaha, izin usaha, tenaga kerja, kredit, dan kewajiban membayar pajak.

7 POIN PENTING KEBERHASILAN EKSPANSI RITEL



Bagi Anda yang menyukai dan menekuni bidang bisnis ritel, paparan berikut ini sangat sayang jika Anda lewatkan. Di tengah persaingan yang sengit dalam dunia ritel sekarang ini, kinerja yang profitable dan konsisten adalah sebuah tantangan besar yang harus dijawab. Berikut adalah 7 poin utama yang harus disimak jika ingin memenangkan kompetisi di bisnis ritel dunia.
1. Pilih pasar dengan cermat
Memilih pasar yang tepat membutuhkan kejelian sekaligus pengetahuan. Untuk menentukan tempat yang menjadi target kegiatan bisnis dengan baik, kita perlu melakukan analisis terhadap pasar yang ada. Mengapa? Karena setiap pasar memiliki karakteristiknya sendiri. Setelah mengetahui karakteristik pasar yang akan dituju, kita baru bisa meneliti cara untuk menyesuaikan merek dengan pasar tersebut agar lebih berpeluang diterima dengan baik oleh pasar, yang pada gilirannya akan membuatnya menguntungkan. Di masa sekarang, kehadiran sebuah bisnis di ranah maya sudah menjadi prasyarat agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Namun tentu saja jalur online ini tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus diintegrasikan dengan metode-metode lainnya.

2. Lakukan ekspansi global
Saat berekspansi ke negara lain, pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan portofolio karena sesungguhnya inilah yang diterapkan oleh para pemain global yang ada. Diperlukan sebuah keseimbangan antara pasar-pasar dengan pertumbuhan yang berbeda.

3. Mengerti bahwa konsumen di negara berkembang itu cerdas
Pasar yang sedang berkembang sering dikonotasikan dengan ketertinggalan dan karena itu kita sering menganggapnya kurang berwawasan dan berpengetahuan. Hal ini sering bertentangan dengan apa yang kita temui di lapangan. Para konsumen di pasar berkembang kadang justru memiliki selera, tuntutan dan pengetahuan yang lebih baik dari para konsumen di pasar yang sudah lebih mapan. mereka kadang juga lebih kritis dan menuntut. Pahamilah mereka sebagai kelompok orang yang kita harus layani. Dan tanamkan kesadaran bahwa mereka adalah manusia yang dinamis yang bisa berubah seiring waktu.

4. Pesaing lokal tidak selalu lebih lemah
Pemain lokal sering dipandang sebelah mata. Sering karena terlalu kagum dengan pemain luar yang terlihat lebih besar dan ‘berduit’, orang menjadi abai dengan kekuatan para pesaing lokal. Keunggulan para pemain lokal yaitu kedekatan mereka dengan budaya dan karakter masyarakat setempat, kemapuan untuk memahami pola pikir konsumen setempat yang tiada duanya dan bagaimana mereka bisa merangkul pemerintahan yang berkuasa. Tak hanya itu, pemain-pemain lokal juga para peniru praktik-praktik terbaik dari rival kelas dunia. Mereka dengan kearifan lokalnya mengadopsi pelajaran-pelajaran terbaik dari luar untuk diterapkan di dalam.

5. Ketahui bahwa aturan organisasi global dan nasional berbeda
Koridor untuk organisasi skala dunia dan skala nasional memiliki perbedaan yang relatif signifikan. Saat Anda hendak bermain di kancah global, mau tak mau Anda harus menentukan tingkat mana pengambilan keputusan terjadi untuk berbagai aspek. Bisnis ritel mencakup detil tetapi ekspansi global adalah bagaimana membangun skala agar bisa menemukan titik keseimbangan.

6. Sadari kecemerlangan bakat lokal
Satu lagi potensi lokal yang tidak bisa diremehkan: bakat-bakat lokal yang tersembunyi. menggali dan merekrut bakat lokal merupakan sebuah prioritas utama dan pertama dalam ekspansi global. Makin cepat bakat lokal dilebur dalam bisnis, akan semakin baik pula hasilnya kelak. Dengan menyertakan bakat lokal, kesuksesan jangka panjang juga akan lebih mudah dicapai dan dipertahankan.

7. Ekspansi global membutuhkan pandangan jangka panjang
Ekspansi ke kancah global mengharuskan kita untuk memiliki perspektif dan pandangan jangka panjang. Diperlukan waktu dan kesabaran untuk bisa menjalani proses ekspansi. Break even point (BEP/ titik impas) kadang cukup lama untuk bisa dicapai. Namun jika diteropong dalam kacamata jangka panjang, pastikan terjadi tren positif, bukan sebaliknya.

Hal-hal yang Harus Dihadapi Setelah Menerima Dana Investor



Para entrepreneur baru yang naif cenderung berpikir bisa santai setelah ia akhirnya menguangkan cek dari investor profesional tetapi kenyataannya itu terjadi saat beban kerja dan tekanan sebagai entrepreneur dimulai. Kenyataannya sekarang ialah bahwa entrepreneur kini punya seseorang yang bisa menuntut kinerja mereka sebaik mungkin.
Angel investor dan venture capitalist sangat jarang hanya memberikan Anda uang tunai dan kemudian bersantai saja menunggu Anda menghabiskan semua uangnya semau Anda. Pertama-tama, biasanya mereka lebih berpengalaman daripada Anda dalam bidang bisnis Anda sendiri sehingga mereka biasanya memiliki pandangan dan wawasan yang lebih luas dan kaya mengenai aspek apa yang membuat entrepreneur sukses dan mungkin akan lebih memilih melakukannya dengan cara itu.


Kedua, mereka mungkin tidak memberikan uang di muka tetapi akan diberikan berdasarkan titik capaian tertentu. Startup Anda kini menjadi bagian dari portofolio seseorang dan berikut adalah sejumlah cara yang Anda dapat harapkan untuk dipantau oleh investor Anda:

  • Satu posisi atau lebih dalam Direksi. Mungkin Anda memiliki Dewan Penasihat informal sebelumnya tetapi kini Anda memiliki dewan Penasihat formal. Itu berarti Anda tak semestinya diharapkan untuk membuat keputusan strategis apapun atau langkah strategis apapun tanpa persetujuan mereka. Anda harus juga merencanakan presentasi formal pada dewan ini sekali sebulan dengan banyak komunikasi untuk itu.
  • Mengelola titik capaian yang terdokumentasi. Bagian lazim dari kesepakatan pendanaan ialah serangkaian pencapaian, dengan tanggal yang menunjukkan ekspektasi terhadap Anda untuk dicapai agar tetap bisa berdiri dan beroperasi dan memenuhi syarat atas distribusi yang ada. Ini semua bukan saran opsional. sehingga perlakukan sebagai tujuan manajemen yang akan membuat Anda tersingkir jika tak dilaksanakan dengan baik.
  • Kunjungan pribadi dari investor utama. Baik angel investor dan mitra venture capitalist menyukai kunjungan pribadi ke fasilitas Anda atau kunjungan tak terduga secara teratur untuk melihat bagaimana perusahaan sedang dijalankan. Anda perlu secara pribadi menjadi tuan rumah dan pemandu dalam kunjungan tersebut dan secara terbuka menjawab pertanyaan dan kecemasan yang muncul dalam benak mereka. Jangan limpahkan tanggung jawab itu pada orang lain.
  • Jumlah kontak proaktif dari Anda. Di samping kunjungan di atas, setiap investor mengharapkan diri mereka untuk dihubungi dan diberitahukan kabar penting yang terbaru secara proaktif dan baik mengenai pengambilan keputusan strategis atau masalah penting yang menyangkut keberlangsungan perusahaan. Cara cepat untuk kehilangan kepercayaan investor ialah dengan selalu menunggu investor menghubungi dahulu atau dengan menghubungi investor mengenai setiap keputusan kecil yang akan diambil.
  • Hak akses menuju informasi operasional. Semua investor memiliki hak informasi yang dirinci dalam kesepakatan hak pemegang saham. Biasanya mereka berpikir bahwa Anda akan membagikan data boperasional utama seperti jaringan penjualan, diskusi vendor, dan isu kualitas, semuanya pada satu kali waktu. Jangan merahasiakan apapun dari investor Anda.
  • Fokus ekstra pada aliran kas. Ingatlah, ini adalah uang para investor, sehingga perlakukan mereka seperti emas. Karena Anda kini memiliki uang di bank, kini bukan saatnya untuk menyewa sebuah bangunan kantor yang mewah atau bepergian dengan menggunakan kelas pertama dalam perjalanan bisnis ke negara lain. Berhemat adalah masih cara terbaik.

BERBAGAI INVESTOR YANG PERLU ANDA HINDARI.


Sebagian angel investor tidak sebaik yang Anda pikirkan. Karakter dan reputasi mereka belum tentu sesuai dengan apa yang mereka tampilkan. Dan ini bisa menjadi malapetaka untuk Anda, entrepreneur baru yang masih perlu banyak belajar.
Banyak entrepreneur yakin bahwa semua dana diciptakan setara. Asalkan seseorang mengenali ide brilian mereka dan memberikan suntikan dana, asal sumber dana bukan masalah. Sebagian besar angel investor memiliki niat tulus tetapi jangan lupa bahwa ada beberapa pengecualian yang bisa membuat Anda membayar lebih mahal dari hanya sekadar investasi. Berikut adalah penjelasan Marty Zwilling mengenai jenis-jenis investor yang patut Anda waspadai:

Shark angels
Anda tahu betapa ganasnya ikan hiu liar. Nah, inilah jenis investor yang paling jahat. Niat utamanya ialah terlibat dalam setiap tahap investasi untuk memanfaatkan apa yang mereka yakini sebagai pengalaman menggolkan kesepakatan investasi dan keterbatasan pendanaan. Mereka biasanya akan keluar begitu saja dari perjanjian jika prospek bisnis tidak lagi cerah.

Litigious angels
Investor jenis ini akan mencari alasan apapun untuk menyeret Anda ke pengadilan. Mereka tidak pernah sungguh-sungguh untuk berfokus pada laba yang bisa dihasilkan bisnis tetapi mencoba untuk menghasilkan uang dengan ancaman dan tuntutan hukum. Mereka tahu Anda tidak memiliki apa yang dibutuhkan untuk memukul mereka kembali jadi mereka menganggap Anda lemah dan tak berdaya. Selalu miliki seorang kuasa hukum yang bisa diandalkan.

Superior angels
Sejumlah pebisnis sukses, yang beberapa di antaranya menjadi angel investor, mengembangkan sebuah keyakinan bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi besar karena superioritas di atas orang lain. Mereka ini suka menekan secara emosional dengan cara yang negatif. Mereka suka mengkritisi setiap keputusan yang Anda buat. Jangan merasa terancam dan menjerumuskan Anda dalam keputusan yang Anda akan sesali seumur hidup.

Control freak angels
Angel jenis ini berperilaku seperti teman dekat kita. Begitu Anda diberikan pendanaan, ia akan menunggu hingga Anda mengalami kegagalan pertama dan lalu menjebak dengan klausa tertentu dalam perjanjian Anda, yang pada akhirnya akan memberikannya kendali lebih dalam bisnis Anda. Hal ini meningkat menjadi permintaan akan persyaratan bahwa ia harus masuk lebih dalam bisnis Anda agar mampu mengendalikan bisnis Anda sendiri. Hanya dewan direksi yang bisa menyelamatkan Anda di sini.

Tutorial angels
Investor jenis ini tidak ingin mengendalikan tetapi ia ingin membimbing Anda dalam setiap langkah. Tawaran bmbingan ini selalu terdengar manis di awal. Namun setelah mereka menulis cek, segera hal itu menjadi nyata. Keinginan mereka untuk menjadi pembimbing baik hati selama 24 jam per hari membuat Anda jengah. Awalnya rasa terima kasih Anda untuk investasi yang mereka berikan akan menerima toleransi tetapi akhirnya beban itu membuat Anda lelah. Mencoba untuk menjaga jarak adalah solusi terbaik.

Has-been angels
Investor ini cenderung muncul dengan berbagai macam pertanyaan yang kurang jelas arahnya. Mereka akan menemui Anda, mencecar dengan pertanyaan dan tidak pernah membicarakan arah yang akan dicapai setelah pembicaraan itu.

Dumb angels
Jika seseorang memiliki kekayaan, hal itu tak berarti mereka juga pasti bisa berbisnis. Anda bisa menemukan investor bodoh seperti ini dengan mengamati pertanyaan yang mereka tanyakan atau tidak tanyakan. Jika mereka menanyakan pertanyaan yang sangat dangkal atau menunjukkan ketidakpahaman terhadapa dunia bisnis. bisa dipastikan hubunga kerjasama bisnis yang bertahan lama tidak akan mampu terwujud dengan baik. Namun jangan lupa bahwa orang dengan kekayaan biasanya memiliki teman-teman yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan berbisnis yang andal.

Perantara yang berpura-pura sebagai investor
Orang-orang ini berkeliaran di mana-mana, seringkali mereka berpura-pura sebagai pengacara dan akuntan. Mereka tidak sungguh-sungguh bertujuan untuk berinvestasi dalam usaha Anda, dan pada akhirnya akan membuat Anda menandatangani sebuah perjanjian pembayaran jasa untuk membayar usaha mereka agar Anda bisa bertemu investor yang sesungguhnya. Perantara seperti ini memang sering berguna untuk mengantarkan kita pada investor yang sesungguhnya, tetapi jangan sampai kita keliru menganggapnya sebagai investor sejati.

Bagaimana Anda bisa menghindari semua jenis investor kurang benar seperti di atas? Jika memungkinkan, hanya terima investasi dari individu-individu dalam sebuah perkumpulan investasi yang profesional dan kredibel. Tanyakan apa yang perusahaan lainnya telah investasikan dan bicaralah kepada CEO perusahaan itu untuk menemukan investor jenis apakah yang mereka telah lakukan selama ini.

Jangan lupa pastikan kuasa hukum Anda menulis dokumen atau lembar persyaratan investasi terlebih dahulu. Dokumen ini akan menjadi standar untuk semua investor Anda dan tidak dirundingkan satu persatu. Waspadalah dengan upaya-upaya untuk menambah kluasa yang bisa merugikan Anda.

STRATEGI PRESENTASI YANG BAIK BAGI SEORANG MARKETING



Teknik presentasi sangatlah penting bagi seorang marketer!
Mengapa hal ini menjadi sangat penting adalah karena seseorang yang bergelut di dunia marketing pasti akan perlu mempresentasikan produk yang akan mereka jual kepada calon pembeli.

Teknik presentasi itu sendiri adalah sebuah ilmu dari bidang ilmu komunikasi yang sangat berperan penting apabila kita ingin menyampaikan sebuah info yang kita miliki kepada orang lain. Kemampuan dalam berkomunikasi untuk mempresentasikan sesuatu harusnya dilakukan secara jelas dan efektif, agar audiens atau orang yang kita presentasikan dapat menangkap dengan mudah informasi apa yang kita sampaikan.

Sebuah teknik presentasi yang baik juga dapat kita gunakan dalam hal pengenalan sebuah produk. Hal ini dapat mempengaruhi terjadinya penjualan yang berujung pada komisi penjualan bagi seorang marketer. Selain itu, seorang marketer yang mahir dalam melakukan presentasi juga akan sangat disegani dalam sebuah perusahaan. Ini dikarenakan perusahaan akan sangat menyukai dan menghargai kerja keras dari staff marketing yang memiliki track record penjualan yang baik.

Sebuah perusahaan besar sangat sering menginvestasikan dana yang cukup besar untuk membekali staff-staff marketingnya yang notabene akan menjadi ujung tombak bagi perusahaan tersebut dengan beberapa teknik presentasi yang baik.

Hal ini dilakukan perusahaan dengan harapan akan terjadi banyak penjualan dari staff-staff marketing yang telah menjalani training khusus tersebut.

Oleh karena itu, kami akan coba memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana sebuah presentasi dapat dikatakan baik dari mata seorang calon konsumen. Dengan memahami sekelumit tentang presentasi yang baik seperti yang tertera dibawah ini, anda bisa mulai mencontohnya dalam presentasi yang akan anda buat. Mari kita simak bersama.

Beberapa hal yang perlu diketahui ketika kita melakukan presentasi antara lain adalah:

  • Posisikan diri kita sebagai seorang konsumen ketika melakukan presentasi:
    maksud dari menjadikan kita juga sebagai konsumen ketika melakukan presentasi adalah agar kita lebih memahami apa yang konsumen inginkan.

    Banyak sekali staff marketing yang hanya memikirkan tentang closing penjualan produk namun tidak memikirkan apa sebenarnya yang konsumen mereka butuhkan.

    Hal ini dapat menyebabkan konsumen kita merasa sedang ditekan atau dipaksa untuk membeli sesuatu yang mereka tidak butuhkan sebenarnya.

    Dengan anda menempatkan posisi sebagai seorang konsumen ketika melakukan presentasi, anda akan lebih mudah untuk melakukan penjualan karena anda mengetahui apa saja yang konsumen sebenarnya butuhkan.

    Dan lagi, konsumen sendiri akan menghargai anda sebagai seorang staff marketing yang tidak hanya berfikir untuk merampok isi kantong konsumen namun memberikan solusi terbaik untuk menghemat uang konsumen dengan memberikan saran produk terbaik untuk dimiliki.
  • Perbanyak mendengar daripada berbicara:
    ya memang terlihat aneh dan kurang begitu cocok jika kita membaca bagian ini.
    Memang kesan pertama dari seorang staff marketing biasanya adalah paling sering berbicara tentang produk yang mereka ingin tawarkan.

    Namun pernahkah anda ketahui sebenarnya penjualan bisa dengan sangat mudah terjadi dengan hanya kita mendengarkan konsumen kita.

    Dengan mendengarkan apa yang konsumen keluhkan dan inginkan, kita bahkan tidak perlu lagi membuang terlalu banyak waktu dan tenaga untuk menjelaskan terlalu banyak katalog produk yang akhirnya hanya membuat konsumen bosan dan enggan untuk membeli.

    Marilah kita mulai untuk mengerti apa sebenarnya kebutuhan konsumen anda dengan memperbanyak mendengarkan. Catat dan carilah solusinya dengan produk yang pas dengan kebutuhannya. Konsumen akan merasa anda lebih dari seorang marketer biasa, anda akan dianggap seperti seorang sahabat yang mencarikan solusi.
Maka dari itu, mulailah terapkan teknik presentasi yang seperti tertera diatas, saat anda sedang menawarkan produk kepada calon konsumen. Niscaya, omset penjualan akan meningkat drastis dengan lebih memahami apa yang konsumen butuhkan.

Konsep Dasar Ekonomi Moneter Konvensional dan Ekonomi Moneter Syariah

 PENDAHULUAN


Ekonomi Moneter merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian modern, dalam perekonomian modern terdapat dua kebijakan perekonomian yang dijadikan instrumen oleh pemerintah dalam menstabilkan perekonomian suatu negara, yang pertama adalah kebijakan Fiskal, yaitu kebijakan yang diambil pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya dalam merealisasi tujuan-tujuan ekonomi. Yang kedua adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah langkah pemerintah untuk mengatur penawaran uang dan tingkat bunga. Pada tulisan ini saya sebagai penulis, akan mencoba menyajikan konsep-konsep dasar ekonomi moneter konvensional dan ekonomi moneter islam.
Kami akui dalam penulisan makalah ini pemikiran kami, masih “terkungkungi” cara berfikir ekonomi konvensional, yaitu cara berfikir ribawi, sehingga mungkin ada kalanya tidak pas dengan konsep ekonomi islam sesungguhnya,namun bagaimanapun juga ekonomi konvensional kita jadikan bahan comparasi untuk melihat sempurnanya agama islam sebagai sebuah ajaran sekaligus sebagai system .
Untuk lebih jelas lagi memahami perbedaan antara konsep dasar kebijakan ekonomi moneter konvensional dan kebijakan ekonomi moneter Syariah, maka saya sebagai penulis memaparkannya dalam makalah berikut ini.

KONSEP DASAR EKONOMI MONETER

A.   Konsep Ekonomi Moneter Konvensional
Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara. Dalam pandangan ekonomi konvensional maka tujuan memegang uang terdiri dari tiga keinginan, yaitu :
1. Tujuan transaksi
Dalam rangka membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan
2. Tujuan Berjaga-jaga
Sebagai alat untuk menghadapi kesusahan yang mungkin timbul di masa yang akan datang
3. Tujuan Spekulasi
Dalam masyarakat yang menganunt sistem ekonomi konvensional ini, maka fungsi uang yang tak kalah pentingnya adalah untuk spekulasi, dimana pelaku ekonomi dengan cermat mengamati tingkat bunga yang berlaku saat itu, jika menguntungkan bila dibandingkan investasi, maka masyarakat cendrung mendepositokan saja uang, dengan harapan mendapat imbalan bunga.Selanjutnya  terkait dengan konsep ekonomi Moneter Konvensional maka tidak bisa dipisahkan dengan Kebijakan Moneter.
Kebijakan Moneter adalah Kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan tingkat bunga yang dilaksanakan oleh Bank sentral. Bentuk Kebijakan Moneter ini terdiri dari Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif.
Kebijakan Moneter Kuantitatif adalah merupakan suatu kebijakan umum yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian. terdiri dari:
1. Operasi pasar terbuka
Pada masa inflasi maka Bang Sentral akan mengadakan operasi pasar terbuka dengan melempar surat-surat berharga ke Bank umum, sehingga kelebihan uang di Bank Umum tidak menyebabkan inflasi, dan sebaliknya pada masa deflasi
2. Mengubah Tingkat Bunga dan Tingkat
DiscontoTingkat bunga dan tingkat disconto merupakan instrumen pemerintah dalam stabilisasi moneter, ketika inflasi maka pemerintah melalui bank sentral dapat melakukan kebijakan menaikkan suku bungga sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan kestabilan moneter akan tercapai, dan begitu pula sebaliknya pada masa deflasi.
3. Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengubah cadangan minimun bank-bank umum ketika inflasi maka pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan cadangan minimum yang harus dimiliki oleh bank umum, dengan demikian jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan sebaliknya pada masa deflasi.
Sedangkan Kebijakan Moneter kualitatif dapat berupa:
1. Pengawasan pinjaman secara selektif
Melalui kebijakan ini maka pmerintah melalui bank sentral mengendalikan dan mengawasi peminjaman dan investasi-investasi yang dilakukan oleh bank-bank umum.
2. Pembujukan Moral
Bank sentral melakukan pertemuan dengan bank-bank umum, malalui forum ini maka bank sentral menjelaskan kebijakan-kebijakan yang sedang dijalankan pemerintah dan bantuan-bantuan apa yang diinginkan oleh bank sentral dari bank-bank umum untuk mensukseskan kebijakan tersebut.Pemikiran Ekonomi Moneter IslamiDari terminologi ekonomi konvensional, pembahasan ekonomi Moneter islami ini kelompok
3, mengambil asumsi
bahwa berbicara tentang ekonomi moneter terkait tentang dua hal :
(1). Tentang uang dan aspek yang terpengaruh olehnya dan
(2). adalah tentang tingkat bunga dan semua aspeknya.

B.  Konsep Ekonomi Moneter Syariah
Kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan moneter dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama sekali.
Perekonomian Jazirah Arabia ketika itu adalah perekonomian dagang, bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam; Minyak bumi belum ditemukan dan sumber daya alam lainnya terbatas.
Lalu lintas perdagangan antara Romawi dan India yang melalui Arab dikenal sebagai Jalur Dagang Selatan. Sedangkan antara Romawi dan Persia disebut Jalur Dagang Utara. Sedangkan antara Syam dan Yaman disebut Jalur Dagang Utara-Selatan.
Perekonomian Arab di zaman Rasulullah SAW, bukanlah ekonomi terbelakang yang hanya mengenal barter, bahkan jauh dari gambaran seperti itu. Valuta asing dari Persia dan Romawi dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Arab.
Dinar dan Dirham juga dijadikan alat pembayaran resmi. Sistem devisa bebas diterapkan, tidak ada halangan sedikit pun untuk mengimpor dinar dan dirham.
Transaksi tidak tunai diterima luas dikalangan pedagang. Cek dan promissory notes lazim digunakan. Misalnya Umar Ibnu-Khaththab ra. Beliau menggunakan instrumen ini untuk mempercepat distribusi barang-barang yang baru diimpor dari Mesir ke Madinah.
Instrumen factoring (anjak piutang) yang baru populer tahun 1980-an, telah dikenal pula pada masa itu dengan nama al-hiwalah, tapi tentunya bebas dari unsur bunga.
Apabila para pedagang mengekspor barang, berarti dinar/dirham diimpor. Sebalikanya, bila mereka mengimpor barang. Berarti dinar/dirham diekspor. Jadi dapat dikatakan bahwa keseimbangan supply dan demand di pasar uang adalah derived market dari keseimbangan aggregate supply dan aggregate demand di pasar barang dan jasa.
Nilai emas dan perak yang terkandung di dalam dinar dan dirham, sama dengan nilai nominalnya. Sehingga dapat dikatakan penawaran uang elastis sempurna terhadap tingkat pendapatan. Tidak ada larangan impor dirham dan dinar berarti penawaran uang elastis.
Sistem moneter mengunakan bimetallic standar, dengan emas dan perak (dalam bentuk uang dirham dan dinar) sebagai alat pembayaran yang syah. Nilai tukar emas dan perak pada masa ini relatif stabil dengan nilai kurs dinar – dirham 1 : 10. Permintaan akan uang dilandasi hanya oleh dua motif, yaitu untuk transaksi dan berjaga-jaga. Modelnya sebagai berikut :Md = Mdtr + Md pr ; apabila Md pr maka Mdtr. Mata uang dimpor, dinar dari romawi, dirham dari parsia dan disesuaikan dengan volume ekspor dan impor. Nilai emas dan perak pada kepingan dinar dan atau dirham sama dengan nilai nominal (face value) uangnya. Penawaran uang terhadap pendapatan sangat elastis. Tinggi rendahnya permintaan uang bergantung kepada frekuensi transaksi perdagangan dan jasa. Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jagaKanz (larangan menimbun uang). Deamnd money, elastis, karena tidak adanya hambatan terhadap impor ketika demand meningkat.

KESIMPULAN
1. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
2. Dalam pandangan ekonomi konvensional maka tujuan memegang uang terdiri dari tiga keinginan, yaitu : (1). Tujuan transaksi, (2). Tujuan Berjaga-jaga, (3). Tujuan Spekulasi. Sedangkan dalam pandangan ekonomi Islam  maka tujuan memegang uang terdiri dari dua keinginan, yaitu : (1). Tujuan transaksi, (2). Tujuan Berjaga-jaga.
3. Dalam pandangan kebijakan moneter syariah, kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan moneter dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama sekali. Sedangkan dalam pandangan kebijakan moneter konvensional bunga (interest) ini menjadi hal yang sangat dominan bisa dilihat dari fungsi uang dalam kebijakan ekonomi moneter salah satunya adalah tujuan spekulasi.
4. Bentuk Kebijakan Moneter terdiri dari Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif.

DAFTAR PUSTAKA :
Artikel, Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Syari’ah, http//www.imz.or.id

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, Edisi kedua, Rajawali Pers Desember 1994

Adi Warman Karim, Ekonomi Islam Suatu kajian Ekonomi Makro, IIIT Indonesia, Mei 2002.
Quthb Ibrahim Muhammad, Kebijakan-Kebijakan Ekonomi Umar Bin Khattab, Azzam, Jakarta, 2003

PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI





Pendahuluan


Tujuan bernegara suatu bangsa adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya. Untuk mencapai kemakmuran itu salah satu cara adalah dengan mewujudkan tingkat produktivitas yang tinggi yang terus meningkat di seluruh bidang ekonomi.  Suatu ekonomi yang produktif dapat membayar upah yang tinggi kepada pekerjanya; sebaliknya suatu ekonomi yang tidak produktif hanya dapat memberikan upah yang rendah.  Ekonomi yang produktif menghasilkan keuntungan yang tinggi pada modal yang diinvestasikan dalam  aktivitas bisnisnya; sebaliknya ekonomi yang tidak produktif hanya memberikan keuntungan yang rendah.


Produktivitas menentukan kemakmuran dan daya saing.  Pemikiran bahwa upah yang rendah akan membuat suatu negara lebih kompetitif adalah tidak benar.  Upah rendah berarti bahwa suatu perusahaan tidak kompetitif dan tidak dapat mendukung standar hidup yang tinggi.  Demikian pula dengan nilai tukar. Negara tidak akan menjadi lebih kompetitif jika mata uang negara turun nilainya.  Mata uang negara yang turun nilainya, berarti negara itu tidak kompetitif dan bahwa kualitas barang dan jasanya tidak dapat mendukung nilai mata uangnya.  Satu-satunya definisi daya saing, dan satu-satunya cara untuk membangun kemakmuran dalam suatu ekonomi, adalah meningkatkan produktivitas. Dalam ekonomi global yang modern, produktivitas lebih dari fungsi efisiensi dalam memproduksi barang-barang yang sama.  Ia juga bertalian dengan nilai produk yang dihasilkan negara.  Ketika suatu ekonomi menjadi lebih maju, ia harus menemukan jalan untuk menaikkan nilai produknya, dengan nilai yang bersedia dibayar pembeli. Para pembeli akan membayar lebih hanya jika suatu produk lebih berkualitas, mempunyai ciri yang lebih baik, ditawarkan bersama dengan jasa penunjang yang lebih lengkap, membawa merek yang dikenal handal.  Pertumbuhan produktivitas ditentukan oleh fungsi peningkatan nilai dan efisiensi produksi yang terjadi. Itulah yang harus dikejar oleh setiap negara untuk memajukan ekonominya.


Mencapai nilai lebih tinggi tidak mengharuskan suatu negara untuk menghasilkan semikonduktor atau komputer.  Suatu negara dapat produktif dan makmur dalam hampir semua bidang.  Yang penting adalah bagaimana negara itu bersaing, bukan dalam industri apa ia bersaing.  Suatu negara dapat menjadi makmur dalam pariwisata jika negara itu dapat menaikkan rata-rata belanja per wisatawan manca negara dari misalnya $100 sehari menjadi $300 sehari dengan menawarkan hal-hal yang lebih baik: fasilitas penginapan lebih membetahkan, pelayanan transportasi lebih lancar, atraksi lebih menarik, atau keramahan yang lebih mengesankan.  Sepatu dan sandal terkesan seperti produk murahan, sama sekali tidak tampak sebagai produk unggulan bagi suatu negara makmur.  Tetapi orang Italia menjadi kaya karena membuat sepatu. Mereka membuat sepatu dengan cara yang sangat khusus- dengan bentuk yang bergaya, disain yang indah, merek yang terkenal, dan distribusi yang luas.  Maka perusahaan Italia dapat menjual sepatu seharga $150 sepasang dan memberikan upah bagi karyawannya dan laba yang tinggi bagi pemilik modalnya. Sedangkan banyak negara lain, termasuk Indonesia,  membuat sepatu dengan meniru dan tanpa banyak kandungan keterampilan dan kecanggihan, sehingga hanya mendapat upah rendah bagi pekerja dan pengusahanya.


Basis Kemakmuran


Untuk membangun suatu ekonomi yang makmur, pemikiran bahwa  industri tradisional adalah tertinggal dan bahwa negara harus pindah ke industri hi-tech harus ditanggalkan.  Sebaliknya, fokus harus pada basis kemakmuran yang sebenarnya, yang menjadi daya produksi ekonomi.  Jika suatu negara dapat mendorong produktivitas melalui peningkatan keterampilan dan teknologi, maka kemakmuran akan meningkat.  Pada sisi lain, jika ada halangan dalam meningkatkan produktivitas, maka ekonomi negara itu akan stagnan atau mundur. Pemerintah mempunyai peran penting dalam membangun ekonomi yang produktif.  Tetapi swasta mempunyai peran yang fundamental juga.  Salah satu hal yang harus terjadi di setiap ekonomi adalah penyeimbangan dan pemikiran kembali tentang peran pemerintah dan swasta.  Saat ini masyarakat cenderung dipandu oleh pemerintah.  Di masa datang, pemerintah dan swasta harus memimpin secara bersama-sama.


Suatu negara suatu saat dapat tergolong sebagai negara berkembang, yang perlu mencapai kemakmuran yang lebih tinggi untuk mengejar ketertinggalannya dari negara-negara maju dan tidak dikejar oleh negara-negara berkembang lainnya.  Negara-negara berkembang akan terus meniru produk yang dihasilkan atau menggunakan upah yang lebih rendah untuk menyaingi produk negara itu.  Negara-negara sedang berkembang lain juga dapat terus memperbaiki infrastrukturnya, dan mendidik masyarakatnya agar mempunyai keterampilan yang semakin baik. Negara-negara lebih maju dapat melakukan tidak hanya meniru, tidak hanya memangkas biaya-biaya dan tidak hanya merestrukturisasi perekonomiannya, mereka juga terus mengembangkan kapasitas inovatif secara besar-besaran.  Tantangan yang dihadapi negara itu oleh sebab itu sangatlah besar.


Satu-satunya cara untuk menang dalam kompetisi sengit seperti ini adalah dengan menghasilkan produk dan jasa yang negara-negara lain tidak dapat menghasilkannya.  Pertumbuhan kemakmuran tergantung pada kapasitas untuk menginovasi, untuk menghasilkan nilai produk yang lebih tinggi dan semakin tinggi, yang negara lain tidak dapat menghasilkan atau akan menghasilkan baru setelah beberapa tahun kemudian.  Untuk mendukung struktur upah yang meningkat terus maka negara harus menetapkan target yang bergerak, menerapkan tingkat teknologi untuk mengembangkan proses produksi dan produk uniknya secara lebih baik dan terus lebih baik. Ini adalah fondasi dari ekonomi global modern.  Tidak ada kekecualian.  Jika suatu negara gagal untuk mengembangkan kapasitas untuk lebih produktif, ia dengan cepat takluk kepada tekanan kekuatan pasar.


Bagaimana cara suatu negara membangun ekonomi yang produktif?  Menurut Porter ada dua lingkungan strategi: lingkungan makro dan lingkungan mikro[1]. Strategi yang pertama adalah dengan mewujudkan suatu lingkungan  ekonomi makro dan politik stabil, serta hukum yang mantap dan adil.  Indonesia masih harus melewati banyak ujian dalam proses ini.  Indonesia sedang memantapkan kebijakan ekonomi makronya agar lebih handal, stabil dalam hal inflasi, tingkat bunga, keuangan negara, dsb.  Lepas dari krisis ekonomi yang masih melanda, Indonesia pernah menjadi salah satu cerita sukses ekonomi makro dalam dekade 90an. Ini dapat diwujudkan kembali. Namun, mempunyai kebijakan ekonomi makro yang baik saja tidaklah cukup.  Kebijakan ekonomi makro tidak menciptakan kekayaan.  Ia membuat lebih mudah atau lebih mungkin bagi perusahaan untuk mewujudkan kekayaan, tetapi kemakmuran tidak akan meningkat kecuali jika dasar ekonomi mikronya mantap dan semakin mantap. Strategi utama yang kedua adalah menciptakan fondasi ekonomi mikro.


Pertama-tama dan yang paling penting adalah, suatu ekonomi yang maju berakar dalam kapasitas perusahaan lokalnya.  Ekonomi suatu negara tidak dapat menjadi produktif kecuali jika perusahaan besar maupun kecil yang beroperasi di negara itu adalah produktif.  Ini berlaku tidak hanya pada perusahaan pengekspor saja tetapi kepada setiap perusahaan.  Perusahaan yang tidak efisien akan mengganggu industri lain yang tergantung padanya.  Inti dari setiap kemakmuran ekonomi adalah efisiensi dan kecanggihan operasi perusahaan yang ada. Fokus pada perusahaan saja tidaklah cukup, sebab kapasitas mereka untuk bergerak ke strategi yang lebih produktif adalah juga fungsi dari lingkungan bisnis ekonomi mikro di mana mereka bersaing.  Lingkungan ekonomi makro seperti tingkat bunga, tingkat inflasi, dll. adalah penting dalam menentukan secara keseluruhan kapasitas bersaing perusahaan.  Tetapi apa yang juga penting adalah lingkungan dekat yang mempengaruhi perusahaan bersaing setiap hari:  antara lain infrastruktur yang mereka gunakan dan kualitas tenaga kerja yang mereka dapat rekrut. Perusahaan yang memiliki teknik manajerial yang canggih untuk bersaing juga mengalami keterbatasan,  kecuali jika mereka mempunyai lingkungan lokal yang kondusif untuk melakukan itu.  Maka suatu pertanyaan penting adalah bagaimana meningkatkan lingkungan bisnis ekonomi mikro di setiap daerah.


Setiap negara harus menyelidiki dasar ekonomi mikro dari daya saing perusahaan secara lebih rinci.  Ada dua tantangan fundamental di mana perusahaan harus memusatkan perhatian.  Pertama, adalah efektivitas operasional.  Ada banyak pengetahuan, teknologi dan praktek terbaik yang tersedia tentang bagaimana cara bersaing.  Pada dasarnya, urutan pertama bagi perusahaan manapun adalah untuk mencapai efektivitas operasional, untuk mencapai praktek terbaik.  Melakukan hal itu memungkinkan suatu perusahaan untuk menjadi pemenang. Strateginya adalah benchmarking. Langkah berikutnya ke arah produktivitas lebih tinggi memerlukan upaya lebih dari sekedar mengasimilasi praktek terbaik dari tempat lain.  Perusahaan harus mampu untuk menciptakan praktek terbaik mereka sendiri dan mengembangkan posisi strategisnya yang unik. 


Dalam hal lingkungan bisnis ekonomi mikro, ada empat dimensi yang penting.  Pertama adalah input yang diperlukan perusahaan, seperti sumber daya manusia, infrastruktur fisik, infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi, modal, informasi komersial, hukum dan peraturan administratif.  Ini adalah input yang penting sekali yang setiap perusahaan harus menghadapi setiap hari untuk menciptakan nilai. Agar suatu ekonomi menjadi lebih produktif, maka kualitas, kecanggihan, dan pada akhirnya, spesialisasi dari input ini harus meningkat.  Negara harus meningkatkan rata-rata kualitas sumber daya manusianya, kualitas basis ilmiahnya, dan seterusnya.


Aspek lingkungan bisnis ekonomi mikro yang kedua  adalah iklim kompetisi yang fair.  Suatu ekonomi agar produktif membutuhkan suatu iklim dan insentif yang dapat menstimulasi investasi yang agresif.  Pada awalnya investasi itu akan berkaitan dengan "asset keras"; namun untuk mencapai status ekonomi yang lebih maju, harus ada iklim di mana perusahaan akan menanam modal dalam "asset lunak" seperti pelatihan, teknologi R&D, penentuan merek, dan jaringan pemasaran internasional. Berhubungan erat dengan ini, suatu ekonomi produktif adalah di mana ada kompetisi internal. Suatu perusahaan tidak dapat mungkin mampu bersaing di luar negeri kecuali jika ia berhasil untuk bersaing di dalam negeri.  Karena kesuksesan tergantung pada inovasi, maka tekanan kompetisi lokal adalah fundamental dalam  membuat kemajuan. Dalam mencapai keberhasilan, kompetisi internal adalah yang paling penting, di mana berbagai perusahaan mempunyai keinginan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik.


Ketiga, suatu ekonomi yang berkembang memerlukan konsumen yang penuntut.  Setiap ekonomi harus menciptakan suatu lingkungan di mana baik konsumen rumah tangga maupun konsumen bisnis mengharapkan yang terbaik dari pembuat produk. Kekritisan konsumen akan memberi pemahaman bagi perusahaan lokal mengenai kebutuhan pasar yang terspesialisasi, yang akan menjadi basis dari keberhasilan di tingkat nasional dan internasional.  Untuk menjadi suatu negara maju diperlukan inovasi dalam wujud produk unik, ciri unik, atau jasa unik. Adalah sangat sulit untuk menjadi unik jika melakukan hal itu sangat tergantung pada pemahaman kebutuhan konsumen asing, di mana pesaing asing jauh lebih menguasainya.  Inovasi sering bersumber secara langsung dari kondisi-kondisi lokal, di mana perusahaan daerah mempunyai kemampuan unik untuk memahaminya. 


Unsur lingkungan bisnis yang terakhir, di mana semua unsur-unsur lain juga harus ada bersama-sama, adalah klaster industri.  Klaster membangun suatu kawasan ekonomi inovatif dan produktif.  Suatu klaster lebih dari sekedar industri tunggal yang membuat sebuah produk unggulan.  Klaster yang sukses melibatkan berbagai industri terkait, pemasok dan institusi yang semua berlokasi di kawasan yang sama. Mengapa klaster penting?  Klaster memang kurang penting untuk negara berkembang yang menggunakan upah rendah untuk menjual produk tiruan atau yang merakit komponen-komponen barang yang dibuat di negara lain.  Namun jika bercita-cita menjadi negara maju, suatu negara harus dengan unik berinovasi dan produktif.  Klaster adalah penting sebab ia merupakan cara yang paling produktif untuk mengorganisir kegiatan ekonomi untuk mencapai sasaran itu. Klaster yang ada di daerah-daerah perlu dikenali.  Misalnya jika di suatu daerah ada sekolah kedokteran hewan, ada pabrik pupuk, ada ahli ilmu tanah, ada industri teralis, ada industri pembuatan dokar, ada sarana pelatihan penunggang kuda, dll. maka itu semua merupakan kapasitas untuk membuat aktivitas terspesialisasi berkaitan dengan kuda di daerah itu. Spesialisasi memberi negara kemampuan untuk mengekspor, tidak dengan harga yang lebih murah, tetapi dengan berinovasi.


Apa yang harus kita lakukan? 


Pada sisi perusahaan, adalah membuat perusahaan melakukan inovasi secara terus menerus.  Belum banyak perusahaan Indonesia  yang melaksanakan R&D, dan hanya sedikit yang sudah menghasilkan inovasi.  Indonesia perlu membuat transisi dari efektivitas operasional ke arah penentuan posisi yang lebih strategis, yang akan memerlukan kapasitas lebih besar untuk membuat investasi lunak dalam R&D dan pelatihan. Indonesia perlu melepaskan diri dari sindrom negara kecil, yaitu pandangan bahwa perusahaan lokal adalah perusahaan kecil, dan bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang berada di urutan terbelakang.  Inti ekonomi suatu negara adalah perusahaan-perusahaan yang dimiliki warga negara.  Suatu negara bukanlah terlalu kecil, ia hanya perlu membuat transisi ke arah orientasi strategis.


Perusahaan-perusahaan akan bersaing dalam bidang-bidang tertentu. Perusahaan-perusahaan ini tidak mungkin menjadi pemain pasar secara massal.  Ada perusahaan yang sudah berhasil sebagai penghasil komoditas tertentu, ini perlu dikembangkan ke depan dan ke belakang.  Negara perlu mengembangkan pemahaman ini secara lebih luas di sektor swasta. Indonesia perlu untuk memulai menginvestasi besar-besaran dalam asset yang akan memberi perusahaan Indonesia potensi untuk bergerak ke tingkat yang berikutnya.  Prioritas pertama adalah sumber daya manusia.  Menciptakan struktur dan sistem yang dapat secara substansial meningkatkan kualitas dan kecanggihan sumber daya manusia adalah agenda penting bangsa Indonesia. 


Membangun sistem sumber daya manusia yang unggul memerlukan waktu lama.  Sekolah-sekolah harus ditingkatkan sehingga menghasilkan lulusan yang terampil. Pelatihan harus diselaraskan kembali sedemikian sehingga ada lebih banyak insinyur dan lebih sedikit pengacara atau sarjana sosial. Indonesia perlu berfokus pada membuat investasi dalam kapasitas, asset, dan institusi yang akan diperlukan untuk mengupgrade ekonominya. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah juga suatu prioritas fundamental, mengingat pentingnya inovasi. Kemajuan besar harus dibuat dalam merestrukturisasi institusi pendidikan untuk membuatnya lebih efisien, lebih dibutuhkan, dan lebih produktif. R&D yang dilakukan lembaga pendidikam dan penelitian pemerintah harus terjalin baik dengan sektor swasta. Indonesia perlu melakukan investasi yang lebih besar dalam riset universitas. Pendidikan tinggi  adalah suatu mekanisme yang kuat untuk menyebarluaskan teknologi.  Ia adalah institusi yang terbuka, mahasiswa berpotensi menuangkan gagasan ke dalam ekonomi riel, dan mereka mempercepat pembentukan perusahaan baru. Universitas tidak saja menjadi pencetak ilmu teknologi, tetapi juga pencetak perusahaan baru.  Ini terjadi di negara-negara di seluruh dunia.  Indonesia mempunyai kapasitas, tetapi perlu menciptakan struktur kelembagaan dan menginvestasikan sumber daya di belakang kekuatan utamanya, bidang di mana manusia-manusia Indonesia mempunyai pengetahuan yang unik.


Modal saham adalah suatu masalah utama.  Indonesia telah berupaya membuat sistem perbankannya efisien dan diatur dengan lebih baik. Namun masih ada ruang bagi perbankan untuk mengkhususkan dan mengembangkan keahlian di sektor tertentu yang mempunyai kekuatan lokal.  Ketiadaan saham swasta dan modal ventura, biaya yang mahal untuk perijinan akan membuat pertumbuhan perusahaan baru cukup sulit. Ini harus diatasi.


Negara perlu memikirkan kembali keseluruhan isu investasi.  Konsep “netralitas" harus dicermati.  Setiap negara harus memberi pertimbangan yang serius untuk mengatasi masalah kesulitan investasi perusahaan yang mempunyai manfaat sosial.  Dua hal yang penting adalah R&D dan pelatihan. Suatu pemerintah tidak harus memberi hibah atau membiayai proyek riset perusahaan.  Ini adalah jalan yang salah untuk melakukan itu, yang harus berfokus pada menyediakan insentif untuk semua perusahaan tanpa pilih kasih.  Namun jika suatu perusahaan ingin menggandakan anggaran R&Dnya, maka  kredit pajak untuk bagian dari peningkatan biaya itu adalah suatu insentif yang menarik. Jika suatu perusahaan ingin melakukan pelatihan, maka pemerintah (juga pemerintah daerah) perlu membantunya sebab ia membangun asset negara yang  akan memungkinkannya untuk bergerak ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi.  Karena eksternalitas, perusahaan swasta tidak akan membuat pilihan yang secara sosial diperlukan dalam asset sosial ini.  Kita perlu menentukan kebutuhan basis asset yang diperlukan masyarakat, dan menjamin bahwa peraturan dan insentif ditetapkan untuk itu.


Indonesia juga memerlukan adanya kompetisi dan persaingan internal.  Kompetisi harus diperkenalkan ke dalam semua bidang.  Indonesia harus memberikan insentif dan tekanan lebih bagi perusahaan-perusahaan untuk menginovasi, untuk membangun merek, untuk mencoba berbagai hal baru, serta untuk menciptakan banyak pilihan untuk masyarakat. Negara perlu memberi perhatian pada kondisi-kondisi permintaan.  Konsumen Indonesia masih bukan konsumen yang penuntut.  Ada berbagai alasan untuk ini, tetapi suatu rencana diperlukan untuk meningkatkan kualitas permintaan.  Konsumen Indonesia perlu informasi tentang barang dan jasa yang dibelinya dengan lebih lengkap lagi dan hak-hak konsumen yang lebih besar harus diperoleh.  Misalnya, konsumen harus boleh mengembalikan produk yang buruk kualitasya dan memperoleh kembali uang mereka. 


Indonesia membutuhkan standar tinggi untuk kualitas, efisiensi energi, dan dampak lingkungan.  Jika Indonesia dapat membuat sendiri konsumen yang diperlukan satu sama lain, maka menjual kepada dunia akan menjadi lebih gampang.  Tetapi jika masyarakat konsumen menerima yang tidak terbaik, bagaimana masyarakat mengharapkan konsumen asing untuk menyukai barang-barang buatan lokal? Pengadaan barang oleh pemerintah harus menstimulasi inovasi.  Pemerintah harus menjadi pembeli yang penuntut dan menetapkan standar tinggi.  Pemerintah perlu lebih memperhatikan kualitas, bukan hanya harga. Akhirnya, pemerintah perlu menyiapkan agenda memajukan klaster.  Ada kecenderungan untuk menyamakan klaster dengan jaringan dan ada upaya-upaya untuk membangun jaringan di antara perusahaan.  Tetapi klaster jauh lebih penting daripada jaringan.  Klaster adalah asset basis terspesialisasi yang dibangun secara bertahun-tahun, sedangkan jaringan lebih cepat dibuat namun juga tidak cukup. 


Klaster mencakup institusi dan kemampuan yang memerlukan investasi untuk membangunnya. Beberapa klaster memerlukan investasi negara:  Universitas California di Davis tidak menjadi pusat riset anggur terkemuka secara kebetulan; Pemerintah menanam modal dalam membangun kapasitas teknologi, dan industri juga mendukung itu.  Asset kompetitif perlu untuk dibangun oleh sektor swasta melalui asosiasi industri dan bentuk lain dari investasi kolektif. Pemerintah perlu secara penuh memanfaatkan pendekatan klaster untuk mendorong industri ke tingkat yang berikutnya.  Di banyak industri ada banyak asosiasi industri kecil yang  sedang mencari perannya dalam industri. Mereka perlu bertemu satu sama lain, perlu bekerja sama, perlu berada di bawah organisasi yang solid untuk memikirkan strategi bersama untuk membangun asset, kemampuan dan keterampilan.  Universitas, akademi, politeknik, lembaga-lembaga diklat, dll. perlu memahami kekuatan yang ada, membantu mengidentifikasi jenis pendidikan seperti apa  yang diperlukan, kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi apa yang dirumuskan, dll. 



Kesimpulan


Pada beberapa tahun yang akan datang pemerintah daerah, didukung oleh pemerintah pusat, dituntut untuk berupaya mengembangkan klaster secara lebih agresif di daerahnya.  Melakukan hal itu tidak akan memerlukan sangat banyak investasi publik, tetapi ia memerlukan keseriusan pemerintah daerah untuk memainkan peran penggabung, peran partisipasi, dan peran mendengarkan.  Agar industri-industri yang ada dapat semakin produktif, maka pemerintah daerah harus memungkinkan proses-proses untuk belajar bagi pengusaha di daerahnya berlangsung dengan lancar¡








  sumber : Dr. Ir. Herry Darwanto, M.Sc (Direktur Pengembangan Kawasan Khusus dan Kawasan Tertinggal, Bappenas)

   ( 1 )Michael E.Porter; Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, 1993/1994.