Kalau Anda ingin berwirausaha, yang pertama harus Anda perhatikan adalah peluang.
Berikutnya adalah kesungguhan Anda untuk menjadikan peluang itu sesuatu yang real, yang nyata.
Modal memang diperlukan, tapi itu nanti.
Yang pertama bukan modal.
Karena, kalau mau kaya - tidak harus kaya dulu, susah!
Tetapi bangunlah uang dan modal berikutnya dari potensi yang Anda lihat dan peluang yang Anda usahakan.
Segeralah bertindak.
Jangan menunda-nunda.
Ingat ya? Semua kekuatan perencanaan kita, tidak pernah lebih hebat daripada kemampuan kita untuk menunda.
Sebagian besar penundaan kita terbentuk oleh pertimbangan yang
berlebihan tentang bayangan masalah-masalah besar yang bisa menghadang
perjalanan kita.
Tapi itu semua hanya bayangan. Yang nyata adalah Anda dan rencana Anda.
Anda akan segera mengerti, bahwa saat Anda betul-betul memulai langkah
kewirausahaan Anda, ternyata uang itu belum Anda butuhkan.
Yang pertama Anda butuhkan adalah memulai bergulirnya roda pikiran, bergetarnya hati, bergeraknya tubuh.
Itu dulu.
Mohon Anda coba, lalu perhatikan apa yang terjadi.
Terima kasih dan salam super.
Mario Teguh – Loving you all as always
www.redmario.com
Minggu, 21 Juli 2013
Jumat, 19 Juli 2013
TOKOH-TOKOH EKONOMI DI DUNIA
- Adam Smith (1723-1790)
Seorang
ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18,
pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang
berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan
bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta
apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya
sendiri-sendiri.
Adam
Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan
pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk
memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa
tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling
mereka butuhkan.
Ketika
produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan
terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan
suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini
tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
Tidak
adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak
terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo
economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.
- Hernando De Soto
Tahun
2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul “The Mysteri of Capital”
yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi
Negara-negara berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty
and Democracy (ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang
berada di Peru. Majalah Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah
pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time memilih
Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin.
Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar
dari berbagai masalah kemiskinan.
Dalam
buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki
Negara-negara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan
pemerintahan yang bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan
tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai
praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki
Negara-negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang
jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara
maju yang kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah
mapan.
Sistem
hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu
dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang.
Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus
tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu
membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka
terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung
jawab.
- David Richardo (1772-1823)
Dia
berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat
mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan
perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul “Principles
of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan
bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan
satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor
produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
David
Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling
penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa
dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang
diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak
cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Seiring
dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan
menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi.
Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola
pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal
ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh
negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi
dan perekonomian dapat segera pulih kembali.
Teori
yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom
lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai
pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu
barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan
dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga
menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan
reformasi social.
- Joan Violet Robinson ( 1903 – 1983 )
Robinson
menerbitkan buku “The Economics of Imperfect Competition” seorang
ekonom Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar
dengan tingkat persaingan yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat
daftar tentang alasan-alasan mengapa model persaingan sempurna jarang
terjadi di dunia nyata.
Dipasar
yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan banyak
hal terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen
harus mempertimbangkan biaya transportasi, konsumen yang berbeda
mempunyai sikap yang berbeda terhadap jaminan mutu yang diberikan oleh
merk produk tertentu, konsumen mempunyai pandangan yang berbeda tentang
perbedaan pelayanan yang diberikan oleh produsen (kecepatan pelayanan,
kesopanan salesmen, jangka waktu pelunasan kredit, perhatian produsen
terhadap keinginan perseorangan). Pada banyak kasus (bertolak belakang
dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen akan menganggap harga
tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan
menolak barang pengganti.
Jadi
banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu
dan bukan dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini
meyakinkan kita bahwa konsumen tidak akan langsung pindah ke produsen
pesaing yang menawarkan barang sejenis pada harga yang lebih murah
- John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 )
Keynes
adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya “The General
Theory of Employment, Interest, and Money” (Teori Umum atas Kesempatan
Kerja, Suku Bunga dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan
suatu gagasan mengenai teori permintaan dan penawaran dalam hubungannya
dengan hasil produksi (output). Keynes menunjukkan bahwa jika penawaran
lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau seluruh
kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi
dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah
penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara
hanya dapat berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat
permintaan dari sector produksi, juga tingkat pengeluaran pemerintah
ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat investasi yang tentu
saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada akhirnya
tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan
menggerakkan perekonomian suatu Negara.
Pada
bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu
ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan
kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku
pertamanya yang berjudul “The Economics Consequences of Peace”
( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul “A
Tract of Monetary Reform”, tahun 1926 menulis buku yang berjudul “The
End of Laissez Faire” dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul “A
Treatise on Money”.
Tahun
1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian
tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat
gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes
dari Tilton.
- Paul Ormerod
Ormerod
adalah penulis buku “ Death of Economics” tahun 1994, ia menggelar
kritiknya terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana
menurut Omerod bahwa tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah
ditentukan pertemuan antara permintaan dan
penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang sederhana
antara pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips
mencoba menelusuri hubungan yang bersifat statistik antara laju
peningkatan upah dan tingkat pengangguran, intinya semakin tinggi laju
peningkatan upah maka semakin rendah tingkat pengangguran. Sebaliknya
semakin tinggi pengangguran semakin rendah peningkatan upah.
Omerod
menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan
inflasi. Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non
ekonomi mempengaruhi hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod
lebih suka menempatkan nilai-nilai sosial masyarakat sebagai faktor yang
sebagai faktor yang mempengaruhi dinamika perekonomian. Konsep tersebut
kemudian dirumuskan dengan prinsip matematika no linear dan kaidah
indeterminisme sehingga ilmu ekonomi mirip dengan biologi dalam
memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi
- Irving Fisher
Fisher
adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom
pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam
ekonomi. Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan
Walrasian) serta konsep kurva Phillips. Fisher juga menemukan system
rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori harga
(Price Theory).
- Robert A. Mundell
Sebagai
pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi dunia
dan membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan
professor ekonomi pada University of Chicago.
Mundell seorang penasehat PBB, IMF, Bank Dunia, Departemen Keuangan AS,
Kanada, dan organisasi dunia lainnya. Pemikiran Mundell yang sangat
berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai oleh Negara-negara
bila melepaskan mata uang mereka demi mata uang bersama. Mundell
menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama
untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga.
Ia memperkenalkan “Optimum Currency Area” sebuah terminologi untuk
menjelaskan wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan
bila wilayah lain mengalami guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada
akhirnya menghasilkan Euro.
Selain
Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun 1971,
The Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow
Award dari American Economic Association pada tahun 1997
- Milton Friedman
Milton
menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk
meminimalkan peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes
dalam perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat
ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan
persediaan uang pada tingkat yang sama dengan peningkatan output
nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi.
Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa
kita menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul “ Free to Choice” ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose
Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang, karena
ia yakin bahwa orang lain juga mau menerimanya.
Milton
Friedman memperoleh nobel tahun 1976 untuk teori-teori moneternya.
Buku-bukunya yang terkenal antara lain “Capitalism and Freedom” (1962), “
A Monetary History of the United States” (1963), “ Dollars and
Deficits” (1968), “ A Theoretical Framework for Monetary Analisis
(1971), dan “ Free to Choice” (1980).
Rabu, 17 Juli 2013
Permintaan dan Penawaran
Pengertian Uang
Uang adalah
sesuatu yang dapat berfungsi secara umum sebagai sarana pertukaran
barang dan jasa, asset, dan pembayaran terhadap utang-utang. Uang juga
merupakan persediaan aset, digunakan untuk transaksi, salah satu jenis
kekayaan.
Fungsi Uang
- Untuk kelancaran kegiatan tukar-menukar
- Uang berperan sebagai penyimpan nilai
- untuk menjadi unit hitung (satuan nilai) dan media pertukaran
- untuk ukuran bayaran yang ditunda
- kemudahan uang dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti barang dan jasa, kadang disebut likuiditas uang
Penggunaan uang meningkatkan efisiensi
- Uang adalah alat untuk mengukur transaksi ekonomi.
- Tanpanya, kita terpaksa melakukan barter.
- Namun, barter membutuhkan kebetulan ganda dari keinginan (double coincidence of wants) — situasi yang jarang terjadi di antara dua orang, masing-masing memiliki barang yang lain inginkan pada waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan pertukaran.
Mengapa Orang pakai Uang?
- Medium of Exchange (Sarana pertukaran) :
- Acceptable (dapat diterima)
- Portable (mudah dibawa)
- Divisible (terbagi-bagi)
- Cannot easily counterfeited (tdk mudah
- dipalsu)
- A store of value (Penimbun nilai)
- A unit of account (satuan hitung)
- A standard deffered of payment (standar pembayaran utang)
Sejarah Uang
- Barter
- Commodity money(gold or silver) (Fullbodied money)
- Modern money
- Paper money
- Bank money
- Electronic Money
Bentuk Uang
- Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu (Tidak memiliki nilai intrinsik).
- Uang komoditas (Commodity money) adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut (memiliki nilai Intrinsik)
- Uang Hampir Likuid Sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas. Contohnya cek
Macam dan Jenis Uang
- Uang Kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam. Contoh uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
- Uang Giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.
- Uang Kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
- Pemerintah dapat terlibat dalam sistem moneter untuk membantu rakyat mengurangi biaya transaksi.
- Menggunakan emas sebagai mata uang adalah mahal karena kemurnian dan beratnya harus diverifikasi.
- Juga, koin lebih banyak dikenal daripada batangan emas.
- Pemerintah lalu menerima emas dari publik untuk ditukar dengan sertifikat emas- lembaran kertas yang bisa ditukar dengan emas.
- Jika orang percaya pemerintah akan memberi mereka emas bila diminta, maka mata uang tersebut akan sama berharganya dengan emas itu sendiri plus, lebih mudah membawa kertas daripada emas.
- Hasil akhirnya adalah karena tak ada yang meminta emas lagi dan semua orang menerima kertas, kertas itu memiliki nilai dan berperan sebagai uang.
Jumlah Uang Beredar vs. Kebijakan Moneter
- Jumlah uang beredar (money supply) adalah jumlah uang yang tersedia.
- Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter (monetary policy)
- Di Amerika Serikat, kebijakan moneter dilakukan oleh institusi setengah independen yang disebut bank sentral.
- Bank sentral di AS disebut Federal Reserve, atau Fed.
Operasi Pasar Terbuka, Pembelian dan Penjualan Obligasi Pemerintah
- Untuk meningkatkan jumlah uang beredar : Bank sentral membeli obligasi pemerintah dan membayarnya dengan uang baru.
- Untuk menurunkan jumlah uang beredar : Bank sentral menjual obligasi pemerintah dan menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu menghancurkannya.
Bank Sentral mengendalikan jumlah uang beredar dalam 3 cara :
- Melakukan Operasi Pasar-Terbuka (membeli dan menjual obligasi pemerintah)
- Mengubah persyaratan cadangan (tidak pernah benar-benar digunakan).
- Mengubah tingkat diskonto yang bank-bank anggota (tak memenuhi persyartan cadangan) bayar untuk meminjam dari bank sentral.
Komponen Penawaran Uang
M1: transaction money, disebut juga uang dalam arti sempit, terdiri dari:
Currency (coins and paper currency) +
Transaction account (demand deposit) +
Traveler’s checks
M2: broad money, disebut juga uang dalam arti luas, terdiri dari:
M1 + saving deposits + time deposit
Uang Inti
High Powered / Core Money (M0): M0 = C + R
where:
C = Currency in circulation (paper and coin money)
R = Reserve Requirement of Commercial Bank in Central Bank
The Future of Money:
(The Evolution of Money:an empirically view)
Barter > Commodity Money (gold &
silver) > Paper money (certificate) > Bank money (demand deposit)
> Intangible money > Electronic money (e-money)
Permintaan Uang
- Transaction Demand for Money
- Uang diperlukan untuk membiayai pembelian/ transaksi thd. barang, jasa dll.
- Permintaan uang berkorelasi positip dengan tingkat pendapatan, tetapi berkorelasi negatip dengan tingkat bunga, ceteris paribus.
- Asset Demand > fungsi store of value
- Berkaitan dengan keinginan memegang uang karena likuiditasnya & sebagai asset yang tidak beresiko
Teori Klasik tentang permintaan uang
1. The Equation of Exchange (by Irving Fisher)
Quantity Theory of Money: “Orang menahan uang untuk tujuan transaksi”
MV = Py
Where :
M : nominal quantity of money
V : income velocity of money
P : price level
y : quantity of output of goods and service
Persamaan kuantitas dapat dipandang sebagai suatu definisi :
mendefinisikan perputaran V sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap
kuantitas uang M. Tapi, jika kita membuat asumsi bahwa perputaran uang
adalah konstan, maka persamaan kuantitas MV = PY menjadi teori dampak
uang yang berguna. Garis di atas V mengartikan perputaran adalah tetap.
Teori Kuantitas Uang
Persamaan kuantitas adalah suatu identitas : definisi dari empat variabel membuatnya benar. Jika satu variabel berubah, satu atau lebih yang lain harus juga berubah untuk
mempertahankan identitas. Persamaan
kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang beredar (M)
dikali perputaran uang transaksi (V) yang sama dengan harga (P) dikali
jumlah transaksi (T):
Uang × Perputaran = Harga × Transaksi
M × V = P × T
V dalam persamaan kuantitas disebut
perputaran uang transaksi (transactions velocity of money). Ini
menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu
tertentu.
2. The Cambridge Equation (by Alfred Marshal)
“ household desire to hold some fraction of their nominal income as money (in cash)
Md = kPy
Where:
Md : Jumlah keseluruhan uang yang diinginkan untuk ditahan
k : konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan untuk setiap dolar pendapatan (0<k<1)
Py : Nilai output nominal = Pendapatan nominal rumah tangga
Motif Permintaan Uang Menurut Keynes :
- Transaksi (transaction motive)
- untuk memperlancar transaksi
- Semakin besar sejalan dengan mependapatan
- Berjaga-jaga (precautionary motive)
- terkait dengan kondisi ketidakpastian
- Ditentukan oleh besar kecilnya transaksi
- Spekulasi (speculative motive) – spekulasi dalam surat berharga _ membeli surat berharga pada saat harganya murah dan menjualnya pada saat harganya mahal untuk memperoleh keuntungan
Penawaran Uang (money supply)
- Jumlah uang kartal dan giral yang beredar dalam perekonomian
- Pemerintah dapat mempengaruhi dan mengendalikan jumlah uang beredar melalui:
- Open market operation
- Discount rate policy
- Changing reserve requirement
- Selective credit control
The Monetary transmission Mechanism
- It the route by which changes in the supply of money are translated into
- changes in output, employment, prices and inflations.
- For instance, Central Bank is concerned about inflation and decided to slow down the economy.
- R down MS up > I, C,X down AD down > Real GDP down and inflation down.
Sumber Referensi :
- Makroekonomi Teori Pengantar Edisi III, Penulis Sadono Sukirno
- Bahan Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro di STIE Bank BPD Jateng yang disampaikan oleh Bpk. Himawan Arif S., SE. MSi.
CARA MENENTUKAN HARGA DALAM MARKETING
Harga selalu dianggap sebagai hal penting dalam strategi marketing, seperti fokus pada promosi atau iklan. Namun, strategi harga, bisa memberikan dampak yang besar pada sales dan (yang lebih penting) profit.
Harga adalah apa yang dibayar oleh kustomer dan/atau apa yang dibayar oleh konsumen akhir atas produk atau jasa. Dalam hal produk tidak langsung terjual ke end user, harga selalu dianggap sebagai "grosir" dan "retail". Jika alur distribusi tersebut panjang (seperti ada manufaktur, broker/distributor, retailer, dan end user), mark-up ganda bisa terjadi antara harga grosir dan ritel.
Strategi harga yang optimal akah tergantung lebih dari sekedar biaya Anda. Faktor-faktor dalam bisnis Anda seperti kompetitor, supplier, dan ketersediaan barang pengganti, serta kustomer juga turut andil. Positioning (bagaimana Anda ingin diterima oleh target audien) juga merupakan pertimbangan.
Strategi Harga
Ada berbagai ragam strategi harga. Masing-masing strategi digunakan di situasi yang berbeda. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih strategi terbaik adalah biaya Anda; sales jangka pendek dan panjang serta target profit; aktfitas kompetitorl dan nilai life time kustomer. Beberapa strategi harga adalah:
a. Cost plus mark-up. Disinis, Anda menentukan profit yang ingin Anda dapatkan sebelum menentapkan harga. Pahami biaya Anda dan nilai jual Anda adalah biaya ditambah dengan angka profit yang sudah ditetapkan. Pendekatan ini membantu Anda untuk fokus pada profit, tapi juga bisa menyebabkan harga diluar harapan kustomer dan harga kompetitor.
b. Competitive pricing. Dalam competitive pricing, Anda melihat harga yang dikenakan kompetitor dan menggunakannya sebagai benchmark untuk menetapkan harga produk Anda. Strategi positioning Anda dan kompetitor akan menentukan apakah harga Anda setara, sedikit dibawahnya, atau sedikit diatas pesaing.
c. Price skimming. Teknik ini digunakan jika Anda menawarkan produk yang unik dengan sedikit atau tanpa pengganti. Harga yang ditentukan tinggi, sehingga memberikan margin yang tinggi bagi penjual. Pembelinya adalah mereka yang mau membayar karena prestise atau keunikan produk tersebut. Dalam hal produk kebutuhan pokok, kustomer tidak memiliki pilihan lain. Seringkali, price skimming adalah strategi jangka pendek saat kompetitor membawa produknya, harganya diturunkan. Dalam kasus kebutuhan sehari, apakah kebutuhan tersebut berlebih (garam saat badai es, misalnya) atau kekurangan bersifat sementara. Sebelum mempertimbangkan teknik ini, sadari jika kustomer merasa Anda memanfaatkan mereka, Anda membangun "niat buruk" bagi usaha Anda.
d. Penetration pricing. Ini lawan dari price skimming. Harga ditentukan dibawah biaya dengan tujuan mendapatkan market share yang besar. Karena penetrasion price tidak mencakup biaya, ini juga strategi sementara. Karena strategi ini menguntungkan, kustomer harus bersedia membayar harga normal, harga yang lebih tinggi.
e. Loss leader. Disini, harga satu atau lebih produk dibawah biaya untuk menarik kustomer. Anda berharap kustomer akan membeli produk lain yang menguntungkan dari Anda. Strategi ini biasanya diterapkan sabagai bagian dari promosi jangka pendek.
f. Close out. Ini adalah langkah cerdik untuk menghabiskan produk yang bergerak lambat atau kelebihan produk di inventori. Anda menjual inventori dengan diskon besar untuk menghindari penyimpanan atau kelangkaan produk. Barang-barang akhir musim, makanan yang hampir kadaluwarsa, dan software versi lama atau buku cetakan adalah contoh barang-barang close out.
g. Multiple unit pricing. Disebut juga dengan diskon kuantitas. Kustomer mendapatkan potongan harga atas pembelian dalam jumlah besar.
h. Membership atau trade discounting. Disini, beberapa pelanggan (yang Anda kenal sebagai pelanggan setia) diberikan status elit, memberikan mereka hak istimewa untuk mendapatkan diskon pembelian mereka. Status ini bisa berdasarkan kedudukan, kenggotaan dalam organisasi, atau kriteria lainnya.
i. Variable pricing. Strategi ini, kustomer yang berbeda membayar harga yang berbeda. Seringkali strategi ini digunakan untuk pekerjaan proyek. Masing-masing proyek memiliki karakter yang unik, begitu juga harga pekerjaannya. Dalam kasus lain, harga dinego dengan masing-masing kustomer (contohnya mobil).
j. Versioning. Menawarkan produk yang sama dengan tingkat fungsi yang berbeda. Masing-masing level diberi harga yang berbeda dan didalamnya termasuk serangkaian atribut yang berbeda. Perusahaan software dan Web hosting seing menggunakan strategi ini. Versi trial atau basic biasanya ditawarkan dengan harga yang sangat murah bahkan gratis. Versi upgrade tersedia dengan harga yang lebih tinggi.
k. Bundling. Disini, beberapa item dijual bersamaan dengan harga dibawah jika dibeli secara terpisah. Dengan bundling item populer dengan produk yang kurang dikenal, Anda bisa meningkatkan penjualan. Sebagai tambahan, dalam hal penyimpanan barang, Anda bisa menghindari closeout.
Dampak Internet dalam strategi harga
Terlepas dari menentukan strategi harga, web juga memberikan pengaruh besar dalam pemilihan strategi harga yang tepat, dengan memungkinkan kustomer mendapatkan informasi yang memadai dan lebih vokal.
Ada berbagai forum dan diskusi dimana para member bergai pengalaman dengan provider. Misalnya, kustomer Anda di Paris bisa melakukan komplain atau memuji kustomer potensial Anda di St. Louis. Artinya, kustomer tidak hanya membuat keputusan yang lebih baik sebelum membeli, tapi juga informasi yang tersebar (baik pujian dan komplain) setelah pembelian. Untuk alasan-alasan tersebut, Web menjadi lebih penting dimana Anda tetap dengan harga yang kompetitif dibandingkan kompetitor dan menjaga praktek harga yang fair.
Lakukan STUDI KELAYAKAN Sebelum Memulai Bisnis!!!
Sudah banyak dibahas mengenai beraneka ragam jenis usaha yang dapat
dijadikan pilihan untuk memulai suatu usaha bahkan sampai dengan masalah
detail teknis pelaksanaannya. Namun untuk memulai sebuah usaha
sangatlah penting untuk melakukan studi kelayakan usaha.
Hal ini berkaitan dengan mempelajari berbagai hal tentang usaha tersebut, menyusun rencana, mengumpulkan data dan menganalisisnya. Setelah itu baru memutuskan untuk merealisasikannya dengan mendirikan atau membatalkan usaha tersebut.
Adapun beberapa aspek yang perlu Anda cermati dan perhatikan dalam menyusun sebuah studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
Aspek pemasaran
Pada saat Anda berencana mendirikan usaha, faktor pemasaran merupakan hal terpenting dalam menyusun studi kelayakan. Jika tidak ada gambaran yang jelas tentang pemasaran akan sulit diharapkan usaha akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Anda perlu menggali informasi tentang pasar, mulai dari siapa, di mana, dan jumlah konsumennya. Lebih baik lagi apabila kita mengetahui peta kekuatan persaingan dari usaha sejenis, baik kelemahan maupun kekuatannya. Apabila Anda berencana mengembangkan usaha, informasi penting lainnya adalah rencana pesaing juga perlu diketahui termasuk pula kekuatan modal yang dimiliki pesaing. Amati pula harga dan mutu yang Anda inginkan dan sistem distribusinya.
Aspek teknis
Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami aspek pemasaran adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan usaha. Hal ini berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Sistem produksi yang dipilih perlu mempertimbangkan efisiensi dan efektifitasnya. Ada baiknya dibuat diagram alur mulai dari dari proses awal yaitu penyiapan bahan baku sampai menjadi produk yang siap dipasarakan. Dalam hal ini perlu adanya pengawasan mutu untuk menjamin produk atau jasa yang dihasilkan. Hal penting lainnya adalah menentukan lokasi usaha tersebut perlu dipertimbangkan dari segala aspek untuk menyusun perkiraan biaya investasi awal.
Sistem manajemen
Faktor penentu lain dalam melaksanakan usaha lebih lanjut adalah dibutuhkan tenaga kerja yang mampu menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen yang baik agar semua rencana berjalan lancar dan biaya yang rasional. Tahap pertama menyusun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, lalu menyusun tugas-tugas pokok dan membagi berdasarkan jabatannya. Sistem dan prosedur kerja ju*ga dibicarakan dengan rinci agar alur pekerjaan menjadi efisien.
Aspek ekonomi
Ditinjau dari aspek ekonomi, perlu dilakukan perhitungan besarnya biaya untuk menjalankan usaha. Termasuk pula investasi awal, modal kerja, peralatan, dan lain-lain. Anda perlu mempelajari kemungkinan mendapat sumber biaya tersebut, dari dana sendiri atau mencari investor. Anda hitung analisis usahanya, selama perusahaan dijalankan menghasilkan keuntungan memadai atau tidak.
Aspek hukum
Aspek selanjutnya bukan merupakan hal yang wajib diikutsertakan dalam pembuatan studi kelayakan. Namun demikian, ada baiknya bila aspek hukum dimasukkan dalam pembahasan studi kelayakan agar diperoleh jaminan keamanan pelaksanaan usaha. Masalah-masalah yang perlu dipelajari meliputi legalisasi badan usaha, izin usaha, tenaga kerja, kredit, dan kewajiban membayar pajak.
Hal ini berkaitan dengan mempelajari berbagai hal tentang usaha tersebut, menyusun rencana, mengumpulkan data dan menganalisisnya. Setelah itu baru memutuskan untuk merealisasikannya dengan mendirikan atau membatalkan usaha tersebut.
Adapun beberapa aspek yang perlu Anda cermati dan perhatikan dalam menyusun sebuah studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
Aspek pemasaran
Pada saat Anda berencana mendirikan usaha, faktor pemasaran merupakan hal terpenting dalam menyusun studi kelayakan. Jika tidak ada gambaran yang jelas tentang pemasaran akan sulit diharapkan usaha akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Anda perlu menggali informasi tentang pasar, mulai dari siapa, di mana, dan jumlah konsumennya. Lebih baik lagi apabila kita mengetahui peta kekuatan persaingan dari usaha sejenis, baik kelemahan maupun kekuatannya. Apabila Anda berencana mengembangkan usaha, informasi penting lainnya adalah rencana pesaing juga perlu diketahui termasuk pula kekuatan modal yang dimiliki pesaing. Amati pula harga dan mutu yang Anda inginkan dan sistem distribusinya.
Aspek teknis
Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami aspek pemasaran adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan usaha. Hal ini berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Sistem produksi yang dipilih perlu mempertimbangkan efisiensi dan efektifitasnya. Ada baiknya dibuat diagram alur mulai dari dari proses awal yaitu penyiapan bahan baku sampai menjadi produk yang siap dipasarakan. Dalam hal ini perlu adanya pengawasan mutu untuk menjamin produk atau jasa yang dihasilkan. Hal penting lainnya adalah menentukan lokasi usaha tersebut perlu dipertimbangkan dari segala aspek untuk menyusun perkiraan biaya investasi awal.
Sistem manajemen
Faktor penentu lain dalam melaksanakan usaha lebih lanjut adalah dibutuhkan tenaga kerja yang mampu menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen yang baik agar semua rencana berjalan lancar dan biaya yang rasional. Tahap pertama menyusun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, lalu menyusun tugas-tugas pokok dan membagi berdasarkan jabatannya. Sistem dan prosedur kerja ju*ga dibicarakan dengan rinci agar alur pekerjaan menjadi efisien.
Aspek ekonomi
Ditinjau dari aspek ekonomi, perlu dilakukan perhitungan besarnya biaya untuk menjalankan usaha. Termasuk pula investasi awal, modal kerja, peralatan, dan lain-lain. Anda perlu mempelajari kemungkinan mendapat sumber biaya tersebut, dari dana sendiri atau mencari investor. Anda hitung analisis usahanya, selama perusahaan dijalankan menghasilkan keuntungan memadai atau tidak.
Aspek hukum
Aspek selanjutnya bukan merupakan hal yang wajib diikutsertakan dalam pembuatan studi kelayakan. Namun demikian, ada baiknya bila aspek hukum dimasukkan dalam pembahasan studi kelayakan agar diperoleh jaminan keamanan pelaksanaan usaha. Masalah-masalah yang perlu dipelajari meliputi legalisasi badan usaha, izin usaha, tenaga kerja, kredit, dan kewajiban membayar pajak.
7 POIN PENTING KEBERHASILAN EKSPANSI RITEL
Bagi Anda yang menyukai dan menekuni bidang bisnis ritel, paparan berikut ini sangat sayang jika Anda lewatkan. Di tengah persaingan yang sengit dalam dunia ritel sekarang ini, kinerja yang profitable dan konsisten adalah sebuah tantangan besar yang harus dijawab. Berikut adalah 7 poin utama yang harus disimak jika ingin memenangkan kompetisi di bisnis ritel dunia.
1. Pilih pasar dengan cermat
Memilih pasar yang tepat membutuhkan kejelian sekaligus pengetahuan. Untuk menentukan tempat yang menjadi target kegiatan bisnis dengan baik, kita perlu melakukan analisis terhadap pasar yang ada. Mengapa? Karena setiap pasar memiliki karakteristiknya sendiri. Setelah mengetahui karakteristik pasar yang akan dituju, kita baru bisa meneliti cara untuk menyesuaikan merek dengan pasar tersebut agar lebih berpeluang diterima dengan baik oleh pasar, yang pada gilirannya akan membuatnya menguntungkan. Di masa sekarang, kehadiran sebuah bisnis di ranah maya sudah menjadi prasyarat agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Namun tentu saja jalur online ini tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus diintegrasikan dengan metode-metode lainnya.
2. Lakukan ekspansi global
Saat berekspansi ke negara lain, pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan portofolio karena sesungguhnya inilah yang diterapkan oleh para pemain global yang ada. Diperlukan sebuah keseimbangan antara pasar-pasar dengan pertumbuhan yang berbeda.
3. Mengerti bahwa konsumen di negara berkembang itu cerdas
Pasar yang sedang berkembang sering dikonotasikan dengan ketertinggalan dan karena itu kita sering menganggapnya kurang berwawasan dan berpengetahuan. Hal ini sering bertentangan dengan apa yang kita temui di lapangan. Para konsumen di pasar berkembang kadang justru memiliki selera, tuntutan dan pengetahuan yang lebih baik dari para konsumen di pasar yang sudah lebih mapan. mereka kadang juga lebih kritis dan menuntut. Pahamilah mereka sebagai kelompok orang yang kita harus layani. Dan tanamkan kesadaran bahwa mereka adalah manusia yang dinamis yang bisa berubah seiring waktu.
4. Pesaing lokal tidak selalu lebih lemah
Pemain lokal sering dipandang sebelah mata. Sering karena terlalu kagum dengan pemain luar yang terlihat lebih besar dan ‘berduit’, orang menjadi abai dengan kekuatan para pesaing lokal. Keunggulan para pemain lokal yaitu kedekatan mereka dengan budaya dan karakter masyarakat setempat, kemapuan untuk memahami pola pikir konsumen setempat yang tiada duanya dan bagaimana mereka bisa merangkul pemerintahan yang berkuasa. Tak hanya itu, pemain-pemain lokal juga para peniru praktik-praktik terbaik dari rival kelas dunia. Mereka dengan kearifan lokalnya mengadopsi pelajaran-pelajaran terbaik dari luar untuk diterapkan di dalam.
5. Ketahui bahwa aturan organisasi global dan nasional berbeda
Koridor untuk organisasi skala dunia dan skala nasional memiliki perbedaan yang relatif signifikan. Saat Anda hendak bermain di kancah global, mau tak mau Anda harus menentukan tingkat mana pengambilan keputusan terjadi untuk berbagai aspek. Bisnis ritel mencakup detil tetapi ekspansi global adalah bagaimana membangun skala agar bisa menemukan titik keseimbangan.
6. Sadari kecemerlangan bakat lokal
Satu lagi potensi lokal yang tidak bisa diremehkan: bakat-bakat lokal yang tersembunyi. menggali dan merekrut bakat lokal merupakan sebuah prioritas utama dan pertama dalam ekspansi global. Makin cepat bakat lokal dilebur dalam bisnis, akan semakin baik pula hasilnya kelak. Dengan menyertakan bakat lokal, kesuksesan jangka panjang juga akan lebih mudah dicapai dan dipertahankan.
7. Ekspansi global membutuhkan pandangan jangka panjang
Ekspansi ke kancah global mengharuskan kita untuk memiliki perspektif dan pandangan jangka panjang. Diperlukan waktu dan kesabaran untuk bisa menjalani proses ekspansi. Break even point (BEP/ titik impas) kadang cukup lama untuk bisa dicapai. Namun jika diteropong dalam kacamata jangka panjang, pastikan terjadi tren positif, bukan sebaliknya.
Hal-hal yang Harus Dihadapi Setelah Menerima Dana Investor
Para entrepreneur baru yang naif cenderung berpikir bisa santai setelah ia akhirnya menguangkan cek dari investor profesional tetapi kenyataannya itu terjadi saat beban kerja dan tekanan sebagai entrepreneur dimulai. Kenyataannya sekarang ialah bahwa entrepreneur kini punya seseorang yang bisa menuntut kinerja mereka sebaik mungkin.
Angel investor dan venture capitalist sangat jarang hanya memberikan Anda uang tunai dan kemudian bersantai saja menunggu Anda menghabiskan semua uangnya semau Anda. Pertama-tama, biasanya mereka lebih berpengalaman daripada Anda dalam bidang bisnis Anda sendiri sehingga mereka biasanya memiliki pandangan dan wawasan yang lebih luas dan kaya mengenai aspek apa yang membuat entrepreneur sukses dan mungkin akan lebih memilih melakukannya dengan cara itu.
Kedua, mereka mungkin tidak memberikan uang di muka tetapi akan diberikan berdasarkan titik capaian tertentu. Startup Anda kini menjadi bagian dari portofolio seseorang dan berikut adalah sejumlah cara yang Anda dapat harapkan untuk dipantau oleh investor Anda:
- Satu posisi atau lebih dalam Direksi. Mungkin Anda memiliki Dewan Penasihat informal sebelumnya tetapi kini Anda memiliki dewan Penasihat formal. Itu berarti Anda tak semestinya diharapkan untuk membuat keputusan strategis apapun atau langkah strategis apapun tanpa persetujuan mereka. Anda harus juga merencanakan presentasi formal pada dewan ini sekali sebulan dengan banyak komunikasi untuk itu.
- Mengelola titik capaian yang terdokumentasi. Bagian lazim dari kesepakatan pendanaan ialah serangkaian pencapaian, dengan tanggal yang menunjukkan ekspektasi terhadap Anda untuk dicapai agar tetap bisa berdiri dan beroperasi dan memenuhi syarat atas distribusi yang ada. Ini semua bukan saran opsional. sehingga perlakukan sebagai tujuan manajemen yang akan membuat Anda tersingkir jika tak dilaksanakan dengan baik.
- Kunjungan pribadi dari investor utama. Baik angel investor dan mitra venture capitalist menyukai kunjungan pribadi ke fasilitas Anda atau kunjungan tak terduga secara teratur untuk melihat bagaimana perusahaan sedang dijalankan. Anda perlu secara pribadi menjadi tuan rumah dan pemandu dalam kunjungan tersebut dan secara terbuka menjawab pertanyaan dan kecemasan yang muncul dalam benak mereka. Jangan limpahkan tanggung jawab itu pada orang lain.
- Jumlah kontak proaktif dari Anda. Di samping kunjungan di atas, setiap investor mengharapkan diri mereka untuk dihubungi dan diberitahukan kabar penting yang terbaru secara proaktif dan baik mengenai pengambilan keputusan strategis atau masalah penting yang menyangkut keberlangsungan perusahaan. Cara cepat untuk kehilangan kepercayaan investor ialah dengan selalu menunggu investor menghubungi dahulu atau dengan menghubungi investor mengenai setiap keputusan kecil yang akan diambil.
- Hak akses menuju informasi operasional. Semua investor memiliki hak informasi yang dirinci dalam kesepakatan hak pemegang saham. Biasanya mereka berpikir bahwa Anda akan membagikan data boperasional utama seperti jaringan penjualan, diskusi vendor, dan isu kualitas, semuanya pada satu kali waktu. Jangan merahasiakan apapun dari investor Anda.
- Fokus ekstra pada aliran kas. Ingatlah, ini adalah uang para investor, sehingga perlakukan mereka seperti emas. Karena Anda kini memiliki uang di bank, kini bukan saatnya untuk menyewa sebuah bangunan kantor yang mewah atau bepergian dengan menggunakan kelas pertama dalam perjalanan bisnis ke negara lain. Berhemat adalah masih cara terbaik.
BERBAGAI INVESTOR YANG PERLU ANDA HINDARI.
Sebagian angel investor tidak sebaik yang Anda pikirkan. Karakter dan reputasi mereka belum tentu sesuai dengan apa yang mereka tampilkan. Dan ini bisa menjadi malapetaka untuk Anda, entrepreneur baru yang masih perlu banyak belajar.
Banyak entrepreneur yakin bahwa semua dana diciptakan setara. Asalkan seseorang mengenali ide brilian mereka dan memberikan suntikan dana, asal sumber dana bukan masalah. Sebagian besar angel investor memiliki niat tulus tetapi jangan lupa bahwa ada beberapa pengecualian yang bisa membuat Anda membayar lebih mahal dari hanya sekadar investasi. Berikut adalah penjelasan Marty Zwilling mengenai jenis-jenis investor yang patut Anda waspadai:
Shark angels
Anda tahu betapa ganasnya ikan hiu liar. Nah, inilah jenis investor yang paling jahat. Niat utamanya ialah terlibat dalam setiap tahap investasi untuk memanfaatkan apa yang mereka yakini sebagai pengalaman menggolkan kesepakatan investasi dan keterbatasan pendanaan. Mereka biasanya akan keluar begitu saja dari perjanjian jika prospek bisnis tidak lagi cerah.
Litigious angels
Investor jenis ini akan mencari alasan apapun untuk menyeret Anda ke pengadilan. Mereka tidak pernah sungguh-sungguh untuk berfokus pada laba yang bisa dihasilkan bisnis tetapi mencoba untuk menghasilkan uang dengan ancaman dan tuntutan hukum. Mereka tahu Anda tidak memiliki apa yang dibutuhkan untuk memukul mereka kembali jadi mereka menganggap Anda lemah dan tak berdaya. Selalu miliki seorang kuasa hukum yang bisa diandalkan.
Superior angels
Sejumlah pebisnis sukses, yang beberapa di antaranya menjadi angel investor, mengembangkan sebuah keyakinan bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi besar karena superioritas di atas orang lain. Mereka ini suka menekan secara emosional dengan cara yang negatif. Mereka suka mengkritisi setiap keputusan yang Anda buat. Jangan merasa terancam dan menjerumuskan Anda dalam keputusan yang Anda akan sesali seumur hidup.
Control freak angels
Angel jenis ini berperilaku seperti teman dekat kita. Begitu Anda diberikan pendanaan, ia akan menunggu hingga Anda mengalami kegagalan pertama dan lalu menjebak dengan klausa tertentu dalam perjanjian Anda, yang pada akhirnya akan memberikannya kendali lebih dalam bisnis Anda. Hal ini meningkat menjadi permintaan akan persyaratan bahwa ia harus masuk lebih dalam bisnis Anda agar mampu mengendalikan bisnis Anda sendiri. Hanya dewan direksi yang bisa menyelamatkan Anda di sini.
Tutorial angels
Investor jenis ini tidak ingin mengendalikan tetapi ia ingin membimbing Anda dalam setiap langkah. Tawaran bmbingan ini selalu terdengar manis di awal. Namun setelah mereka menulis cek, segera hal itu menjadi nyata. Keinginan mereka untuk menjadi pembimbing baik hati selama 24 jam per hari membuat Anda jengah. Awalnya rasa terima kasih Anda untuk investasi yang mereka berikan akan menerima toleransi tetapi akhirnya beban itu membuat Anda lelah. Mencoba untuk menjaga jarak adalah solusi terbaik.
Has-been angels
Investor ini cenderung muncul dengan berbagai macam pertanyaan yang kurang jelas arahnya. Mereka akan menemui Anda, mencecar dengan pertanyaan dan tidak pernah membicarakan arah yang akan dicapai setelah pembicaraan itu.
Dumb angels
Jika seseorang memiliki kekayaan, hal itu tak berarti mereka juga pasti bisa berbisnis. Anda bisa menemukan investor bodoh seperti ini dengan mengamati pertanyaan yang mereka tanyakan atau tidak tanyakan. Jika mereka menanyakan pertanyaan yang sangat dangkal atau menunjukkan ketidakpahaman terhadapa dunia bisnis. bisa dipastikan hubunga kerjasama bisnis yang bertahan lama tidak akan mampu terwujud dengan baik. Namun jangan lupa bahwa orang dengan kekayaan biasanya memiliki teman-teman yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan berbisnis yang andal.
Perantara yang berpura-pura sebagai investor
Orang-orang ini berkeliaran di mana-mana, seringkali mereka berpura-pura sebagai pengacara dan akuntan. Mereka tidak sungguh-sungguh bertujuan untuk berinvestasi dalam usaha Anda, dan pada akhirnya akan membuat Anda menandatangani sebuah perjanjian pembayaran jasa untuk membayar usaha mereka agar Anda bisa bertemu investor yang sesungguhnya. Perantara seperti ini memang sering berguna untuk mengantarkan kita pada investor yang sesungguhnya, tetapi jangan sampai kita keliru menganggapnya sebagai investor sejati.
Bagaimana Anda bisa menghindari semua jenis investor kurang benar seperti di atas? Jika memungkinkan, hanya terima investasi dari individu-individu dalam sebuah perkumpulan investasi yang profesional dan kredibel. Tanyakan apa yang perusahaan lainnya telah investasikan dan bicaralah kepada CEO perusahaan itu untuk menemukan investor jenis apakah yang mereka telah lakukan selama ini.
Jangan lupa pastikan kuasa hukum Anda menulis dokumen atau lembar persyaratan investasi terlebih dahulu. Dokumen ini akan menjadi standar untuk semua investor Anda dan tidak dirundingkan satu persatu. Waspadalah dengan upaya-upaya untuk menambah kluasa yang bisa merugikan Anda.
STRATEGI PRESENTASI YANG BAIK BAGI SEORANG MARKETING
Teknik presentasi sangatlah penting bagi seorang marketer!
Mengapa hal ini menjadi sangat penting adalah karena seseorang yang bergelut di dunia marketing pasti akan perlu mempresentasikan produk yang akan mereka jual kepada calon pembeli.
Teknik presentasi itu sendiri adalah sebuah ilmu dari bidang ilmu komunikasi yang sangat berperan penting apabila kita ingin menyampaikan sebuah info yang kita miliki kepada orang lain. Kemampuan dalam berkomunikasi untuk mempresentasikan sesuatu harusnya dilakukan secara jelas dan efektif, agar audiens atau orang yang kita presentasikan dapat menangkap dengan mudah informasi apa yang kita sampaikan.
Sebuah teknik presentasi yang baik juga dapat kita gunakan dalam hal pengenalan sebuah produk. Hal ini dapat mempengaruhi terjadinya penjualan yang berujung pada komisi penjualan bagi seorang marketer. Selain itu, seorang marketer yang mahir dalam melakukan presentasi juga akan sangat disegani dalam sebuah perusahaan. Ini dikarenakan perusahaan akan sangat menyukai dan menghargai kerja keras dari staff marketing yang memiliki track record penjualan yang baik.
Sebuah perusahaan besar sangat sering menginvestasikan dana yang cukup besar untuk membekali staff-staff marketingnya yang notabene akan menjadi ujung tombak bagi perusahaan tersebut dengan beberapa teknik presentasi yang baik.
Hal ini dilakukan perusahaan dengan harapan akan terjadi banyak penjualan dari staff-staff marketing yang telah menjalani training khusus tersebut.
Oleh karena itu, kami akan coba memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana sebuah presentasi dapat dikatakan baik dari mata seorang calon konsumen. Dengan memahami sekelumit tentang presentasi yang baik seperti yang tertera dibawah ini, anda bisa mulai mencontohnya dalam presentasi yang akan anda buat. Mari kita simak bersama.
Beberapa hal yang perlu diketahui ketika kita melakukan presentasi antara lain adalah:
- Posisikan diri kita sebagai seorang konsumen ketika melakukan presentasi:
maksud dari menjadikan kita juga sebagai konsumen ketika melakukan presentasi adalah agar kita lebih memahami apa yang konsumen inginkan.
Banyak sekali staff marketing yang hanya memikirkan tentang closing penjualan produk namun tidak memikirkan apa sebenarnya yang konsumen mereka butuhkan.
Hal ini dapat menyebabkan konsumen kita merasa sedang ditekan atau dipaksa untuk membeli sesuatu yang mereka tidak butuhkan sebenarnya.
Dengan anda menempatkan posisi sebagai seorang konsumen ketika melakukan presentasi, anda akan lebih mudah untuk melakukan penjualan karena anda mengetahui apa saja yang konsumen sebenarnya butuhkan.
Dan lagi, konsumen sendiri akan menghargai anda sebagai seorang staff marketing yang tidak hanya berfikir untuk merampok isi kantong konsumen namun memberikan solusi terbaik untuk menghemat uang konsumen dengan memberikan saran produk terbaik untuk dimiliki. - Perbanyak mendengar daripada berbicara:
ya memang terlihat aneh dan kurang begitu cocok jika kita membaca bagian ini.
Memang kesan pertama dari seorang staff marketing biasanya adalah paling sering berbicara tentang produk yang mereka ingin tawarkan.
Namun pernahkah anda ketahui sebenarnya penjualan bisa dengan sangat mudah terjadi dengan hanya kita mendengarkan konsumen kita.
Dengan mendengarkan apa yang konsumen keluhkan dan inginkan, kita bahkan tidak perlu lagi membuang terlalu banyak waktu dan tenaga untuk menjelaskan terlalu banyak katalog produk yang akhirnya hanya membuat konsumen bosan dan enggan untuk membeli.
Marilah kita mulai untuk mengerti apa sebenarnya kebutuhan konsumen anda dengan memperbanyak mendengarkan. Catat dan carilah solusinya dengan produk yang pas dengan kebutuhannya. Konsumen akan merasa anda lebih dari seorang marketer biasa, anda akan dianggap seperti seorang sahabat yang mencarikan solusi.
Konsep Dasar Ekonomi Moneter Konvensional dan Ekonomi Moneter Syariah
PENDAHULUAN
Ekonomi
Moneter merupakan salah satu instrumen penting dalam perekonomian
modern, dalam perekonomian modern terdapat dua kebijakan perekonomian
yang dijadikan instrumen oleh pemerintah dalam menstabilkan perekonomian
suatu negara, yang pertama adalah kebijakan Fiskal, yaitu kebijakan
yang diambil pemerintah untuk membelanjakan pendapatannya dalam
merealisasi tujuan-tujuan ekonomi. Yang kedua adalah kebijakan moneter.
Kebijakan moneter adalah langkah pemerintah untuk mengatur penawaran
uang dan tingkat bunga. Pada tulisan ini saya sebagai penulis, akan
mencoba menyajikan konsep-konsep dasar ekonomi moneter konvensional dan
ekonomi moneter islam.
Kami
akui dalam penulisan makalah ini pemikiran kami, masih “terkungkungi”
cara berfikir ekonomi konvensional, yaitu cara berfikir ribawi, sehingga
mungkin ada kalanya tidak pas dengan konsep ekonomi islam
sesungguhnya,namun bagaimanapun juga ekonomi konvensional kita jadikan
bahan comparasi untuk melihat sempurnanya agama islam sebagai sebuah
ajaran sekaligus sebagai system .
Untuk
lebih jelas lagi memahami perbedaan antara konsep dasar kebijakan
ekonomi moneter konvensional dan kebijakan ekonomi moneter Syariah, maka
saya sebagai penulis memaparkannya dalam makalah berikut ini.
KONSEP DASAR EKONOMI MONETER
A. Konsep Ekonomi Moneter Konvensional
Ekonomi
Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang
peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan
ekonomi dalam suatu negara. Dalam pandangan ekonomi konvensional maka
tujuan memegang uang terdiri dari tiga keinginan, yaitu :
1. Tujuan transaksi
Dalam rangka membayar pembelian-pembelian yang akan mereka lakukan
2. Tujuan Berjaga-jaga
Sebagai alat untuk menghadapi kesusahan yang mungkin timbul di masa yang akan datang
3. Tujuan Spekulasi
Dalam
masyarakat yang menganunt sistem ekonomi konvensional ini, maka fungsi
uang yang tak kalah pentingnya adalah untuk spekulasi, dimana pelaku
ekonomi dengan cermat mengamati tingkat bunga yang berlaku saat itu,
jika menguntungkan bila dibandingkan investasi, maka masyarakat cendrung
mendepositokan saja uang, dengan harapan mendapat imbalan
bunga.Selanjutnya terkait dengan konsep ekonomi Moneter Konvensional
maka tidak bisa dipisahkan dengan Kebijakan Moneter.
Kebijakan
Moneter adalah Kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan
tingkat bunga yang dilaksanakan oleh Bank sentral. Bentuk Kebijakan
Moneter ini terdiri dari Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan
Moneter Kualitatif.
Kebijakan
Moneter Kuantitatif adalah merupakan suatu kebijakan umum yang
bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga
dalam perekonomian. terdiri dari:
1. Operasi pasar terbuka
Pada
masa inflasi maka Bang Sentral akan mengadakan operasi pasar terbuka
dengan melempar surat-surat berharga ke Bank umum, sehingga kelebihan
uang di Bank Umum tidak menyebabkan inflasi, dan sebaliknya pada masa
deflasi
2. Mengubah Tingkat Bunga dan Tingkat
DiscontoTingkat
bunga dan tingkat disconto merupakan instrumen pemerintah dalam
stabilisasi moneter, ketika inflasi maka pemerintah melalui bank sentral
dapat melakukan kebijakan menaikkan suku bungga sehingga jumlah uang
yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan kestabilan moneter akan
tercapai, dan begitu pula sebaliknya pada masa deflasi.
3. Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Langkah
selanjutnya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengubah
cadangan minimun bank-bank umum ketika inflasi maka pemerintah
mengambil kebijakan untuk menaikkan cadangan minimum yang harus dimiliki
oleh bank umum, dengan demikian jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan berkurang, dan sebaliknya pada masa deflasi.
Sedangkan Kebijakan Moneter kualitatif dapat berupa:
1. Pengawasan pinjaman secara selektif
Melalui
kebijakan ini maka pmerintah melalui bank sentral mengendalikan dan
mengawasi peminjaman dan investasi-investasi yang dilakukan oleh
bank-bank umum.
2. Pembujukan Moral
Bank
sentral melakukan pertemuan dengan bank-bank umum, malalui forum ini
maka bank sentral menjelaskan kebijakan-kebijakan yang sedang dijalankan
pemerintah dan bantuan-bantuan apa yang diinginkan oleh bank sentral
dari bank-bank umum untuk mensukseskan kebijakan tersebut.Pemikiran
Ekonomi Moneter IslamiDari terminologi ekonomi konvensional, pembahasan
ekonomi Moneter islami ini kelompok
3, mengambil asumsi
bahwa berbicara tentang ekonomi moneter terkait tentang dua hal :
(1). Tentang uang dan aspek yang terpengaruh olehnya dan
(2). adalah tentang tingkat bunga dan semua aspeknya.
B. Konsep Ekonomi Moneter Syariah
Kebijakan
moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak
zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan moneter
dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama sekali.
Perekonomian
Jazirah Arabia ketika itu adalah perekonomian dagang, bukan ekonomi
yang berbasis sumber daya alam; Minyak bumi belum ditemukan dan sumber
daya alam lainnya terbatas.
Lalu
lintas perdagangan antara Romawi dan India yang melalui Arab dikenal
sebagai Jalur Dagang Selatan. Sedangkan antara Romawi dan Persia disebut
Jalur Dagang Utara. Sedangkan antara Syam dan Yaman disebut Jalur
Dagang Utara-Selatan.
Perekonomian
Arab di zaman Rasulullah SAW, bukanlah ekonomi terbelakang yang hanya
mengenal barter, bahkan jauh dari gambaran seperti itu. Valuta asing
dari Persia dan Romawi dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Arab.
Dinar
dan Dirham juga dijadikan alat pembayaran resmi. Sistem devisa bebas
diterapkan, tidak ada halangan sedikit pun untuk mengimpor dinar dan
dirham.
Transaksi
tidak tunai diterima luas dikalangan pedagang. Cek dan promissory notes
lazim digunakan. Misalnya Umar Ibnu-Khaththab ra. Beliau menggunakan
instrumen ini untuk mempercepat distribusi barang-barang yang baru
diimpor dari Mesir ke Madinah.
Instrumen factoring (anjak piutang) yang baru populer tahun 1980-an, telah dikenal pula pada masa itu dengan nama al-hiwalah, tapi tentunya bebas dari unsur bunga.
Apabila
para pedagang mengekspor barang, berarti dinar/dirham diimpor.
Sebalikanya, bila mereka mengimpor barang. Berarti dinar/dirham
diekspor. Jadi dapat dikatakan bahwa keseimbangan supply dan demand di
pasar uang adalah derived market dari keseimbangan aggregate supply dan
aggregate demand di pasar barang dan jasa.
Nilai
emas dan perak yang terkandung di dalam dinar dan dirham, sama dengan
nilai nominalnya. Sehingga dapat dikatakan penawaran uang elastis
sempurna terhadap tingkat pendapatan. Tidak ada larangan impor dirham
dan dinar berarti penawaran uang elastis.
Sistem
moneter mengunakan bimetallic standar, dengan emas dan perak (dalam
bentuk uang dirham dan dinar) sebagai alat pembayaran yang syah. Nilai
tukar emas dan perak pada masa ini relatif stabil dengan nilai kurs
dinar – dirham 1 : 10. Permintaan akan uang dilandasi hanya oleh dua
motif, yaitu untuk transaksi dan berjaga-jaga. Modelnya sebagai berikut
:Md = Mdtr + Md pr ; apabila Md pr maka Mdtr. Mata uang dimpor, dinar
dari romawi, dirham dari parsia dan disesuaikan dengan volume ekspor dan
impor. Nilai emas dan perak pada kepingan dinar dan atau dirham sama
dengan nilai nominal (face value) uangnya. Penawaran uang terhadap
pendapatan sangat elastis. Tinggi rendahnya permintaan uang bergantung
kepada frekuensi transaksi perdagangan dan jasa. Permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jagaKanz (larangan menimbun uang). Deamnd money,
elastis, karena tidak adanya hambatan terhadap impor ketika demand
meningkat.
KESIMPULAN
1. Ekonomi
Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang
peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan
ekonomi dalam suatu negara.
2. Dalam
pandangan ekonomi konvensional maka tujuan memegang uang terdiri dari
tiga keinginan, yaitu : (1). Tujuan transaksi, (2). Tujuan Berjaga-jaga,
(3). Tujuan Spekulasi. Sedangkan dalam pandangan ekonomi Islam maka
tujuan memegang uang terdiri dari dua keinginan, yaitu : (1). Tujuan
transaksi, (2). Tujuan Berjaga-jaga.
3. Dalam pandangan kebijakan moneter syariah, kebijakan
moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak
zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan moneter
dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama sekali. Sedangkan
dalam pandangan kebijakan moneter konvensional bunga (interest) ini
menjadi hal yang sangat dominan bisa dilihat dari fungsi uang dalam
kebijakan ekonomi moneter salah satunya adalah tujuan spekulasi.
4. Bentuk Kebijakan Moneter terdiri dari Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA :
Adi Warman Karim, Ekonomi Islam Suatu kajian Ekonomi Makro, IIIT Indonesia, Mei 2002.
Quthb Ibrahim Muhammad, Kebijakan-Kebijakan Ekonomi Umar Bin Khattab, Azzam, Jakarta, 2003
PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI
Pendahuluan
Tujuan bernegara
suatu bangsa adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakatnya. Untuk mencapai kemakmuran itu salah satu cara adalah dengan
mewujudkan tingkat produktivitas yang
tinggi yang terus meningkat di seluruh bidang ekonomi. Suatu ekonomi
yang produktif dapat membayar upah yang tinggi kepada pekerjanya; sebaliknya
suatu ekonomi yang tidak produktif hanya dapat memberikan upah yang
rendah. Ekonomi yang produktif menghasilkan keuntungan yang tinggi pada
modal yang diinvestasikan dalam
aktivitas bisnisnya; sebaliknya ekonomi yang tidak produktif hanya
memberikan keuntungan yang rendah.
Produktivitas
menentukan kemakmuran dan daya saing. Pemikiran bahwa upah yang rendah
akan membuat suatu negara lebih kompetitif adalah tidak benar. Upah
rendah berarti bahwa suatu perusahaan tidak kompetitif dan tidak dapat
mendukung standar hidup yang tinggi.
Demikian pula dengan nilai tukar. Negara tidak akan menjadi lebih
kompetitif jika mata uang negara turun nilainya. Mata uang negara yang
turun nilainya, berarti negara itu tidak kompetitif dan bahwa kualitas barang
dan jasanya tidak dapat mendukung nilai mata uangnya. Satu-satunya
definisi daya saing, dan satu-satunya cara untuk membangun kemakmuran dalam
suatu ekonomi, adalah meningkatkan produktivitas. Dalam ekonomi global yang
modern, produktivitas lebih dari fungsi efisiensi dalam memproduksi
barang-barang yang sama. Ia juga bertalian dengan nilai produk yang
dihasilkan negara. Ketika suatu ekonomi menjadi lebih maju, ia harus
menemukan jalan untuk menaikkan nilai produknya, dengan nilai yang bersedia
dibayar pembeli. Para pembeli akan membayar lebih hanya jika suatu produk
lebih berkualitas, mempunyai ciri yang lebih baik, ditawarkan bersama dengan
jasa penunjang yang lebih lengkap, membawa merek yang dikenal handal.
Pertumbuhan produktivitas ditentukan oleh fungsi peningkatan nilai dan
efisiensi produksi yang terjadi. Itulah yang harus dikejar oleh setiap negara
untuk memajukan ekonominya.
Mencapai nilai
lebih tinggi tidak mengharuskan suatu negara untuk menghasilkan semikonduktor
atau komputer. Suatu negara dapat produktif dan makmur dalam hampir semua
bidang. Yang penting adalah bagaimana
negara itu bersaing, bukan dalam
industri apa ia bersaing. Suatu negara dapat menjadi makmur dalam
pariwisata jika negara itu dapat menaikkan rata-rata belanja per wisatawan
manca negara dari misalnya $100 sehari menjadi $300 sehari dengan menawarkan
hal-hal yang lebih baik: fasilitas penginapan lebih membetahkan, pelayanan
transportasi lebih lancar, atraksi lebih menarik, atau keramahan yang lebih
mengesankan. Sepatu dan sandal terkesan seperti produk murahan, sama
sekali tidak tampak sebagai produk unggulan bagi suatu negara makmur.
Tetapi orang Italia menjadi kaya karena membuat sepatu. Mereka membuat sepatu
dengan cara yang sangat khusus- dengan bentuk yang bergaya, disain yang indah,
merek yang terkenal, dan distribusi yang luas. Maka perusahaan Italia
dapat menjual sepatu seharga $150 sepasang dan memberikan upah bagi karyawannya
dan laba yang tinggi bagi pemilik modalnya. Sedangkan banyak negara lain,
termasuk Indonesia, membuat sepatu
dengan meniru dan tanpa banyak kandungan keterampilan dan kecanggihan, sehingga
hanya mendapat upah rendah bagi pekerja dan pengusahanya.
Basis
Kemakmuran
Untuk membangun
suatu ekonomi yang makmur, pemikiran bahwa
industri tradisional adalah tertinggal dan bahwa negara harus pindah ke
industri hi-tech harus ditanggalkan. Sebaliknya, fokus harus pada
basis kemakmuran yang sebenarnya, yang menjadi daya produksi ekonomi.
Jika suatu negara dapat mendorong produktivitas melalui peningkatan
keterampilan dan teknologi, maka kemakmuran akan meningkat. Pada sisi
lain, jika ada halangan dalam meningkatkan produktivitas, maka ekonomi negara
itu akan stagnan atau mundur. Pemerintah mempunyai peran penting dalam
membangun ekonomi yang produktif. Tetapi swasta mempunyai peran yang
fundamental juga. Salah satu hal yang harus terjadi di setiap ekonomi adalah
penyeimbangan dan pemikiran kembali tentang peran pemerintah dan swasta.
Saat ini masyarakat cenderung dipandu oleh pemerintah. Di masa datang,
pemerintah dan swasta harus memimpin secara bersama-sama.
Suatu negara
suatu saat dapat tergolong sebagai negara berkembang, yang perlu mencapai
kemakmuran yang lebih tinggi untuk mengejar ketertinggalannya dari
negara-negara maju dan tidak dikejar oleh negara-negara berkembang
lainnya. Negara-negara berkembang akan terus meniru produk yang dihasilkan
atau menggunakan upah yang lebih rendah untuk menyaingi produk negara
itu. Negara-negara sedang berkembang lain juga dapat terus memperbaiki
infrastrukturnya, dan mendidik masyarakatnya agar mempunyai keterampilan yang
semakin baik. Negara-negara lebih maju dapat melakukan tidak hanya meniru,
tidak hanya memangkas biaya-biaya dan tidak hanya merestrukturisasi
perekonomiannya, mereka juga terus mengembangkan kapasitas inovatif secara
besar-besaran. Tantangan yang dihadapi negara itu oleh sebab itu sangatlah
besar.
Satu-satunya
cara untuk menang dalam kompetisi sengit seperti ini adalah dengan menghasilkan
produk dan jasa yang negara-negara lain tidak dapat menghasilkannya.
Pertumbuhan kemakmuran tergantung pada kapasitas untuk menginovasi, untuk
menghasilkan nilai produk yang lebih tinggi dan semakin tinggi, yang negara
lain tidak dapat menghasilkan atau akan menghasilkan baru setelah beberapa
tahun kemudian. Untuk mendukung struktur upah yang meningkat terus maka
negara harus menetapkan target yang bergerak, menerapkan tingkat teknologi
untuk mengembangkan proses produksi dan produk uniknya secara lebih baik dan
terus lebih baik. Ini adalah fondasi dari ekonomi global modern. Tidak
ada kekecualian. Jika suatu negara gagal untuk mengembangkan kapasitas untuk
lebih produktif, ia dengan cepat takluk kepada tekanan kekuatan pasar.
Bagaimana cara
suatu negara membangun ekonomi yang produktif? Menurut Porter ada dua
lingkungan strategi: lingkungan makro dan lingkungan mikro[1].
Strategi yang pertama adalah dengan mewujudkan suatu lingkungan ekonomi makro dan
politik stabil, serta hukum yang mantap dan adil. Indonesia masih
harus melewati banyak ujian dalam proses ini. Indonesia sedang
memantapkan kebijakan ekonomi makronya agar lebih handal, stabil dalam hal
inflasi, tingkat bunga, keuangan negara, dsb. Lepas dari krisis ekonomi
yang masih melanda, Indonesia pernah menjadi salah satu cerita sukses ekonomi
makro dalam dekade 90an. Ini dapat diwujudkan kembali. Namun, mempunyai
kebijakan ekonomi makro yang baik saja tidaklah cukup. Kebijakan ekonomi
makro tidak menciptakan kekayaan. Ia membuat lebih mudah atau lebih
mungkin bagi perusahaan untuk mewujudkan kekayaan, tetapi kemakmuran tidak akan
meningkat kecuali jika dasar ekonomi mikronya mantap dan semakin mantap.
Strategi utama yang kedua adalah menciptakan fondasi ekonomi mikro.
Pertama-tama dan
yang paling penting adalah, suatu ekonomi yang maju berakar dalam kapasitas
perusahaan lokalnya. Ekonomi suatu negara tidak dapat menjadi produktif
kecuali jika perusahaan besar maupun kecil yang beroperasi di negara itu adalah
produktif. Ini berlaku tidak hanya pada perusahaan pengekspor saja tetapi
kepada setiap perusahaan. Perusahaan yang tidak efisien akan mengganggu
industri lain yang tergantung padanya. Inti dari setiap kemakmuran
ekonomi adalah efisiensi dan kecanggihan
operasi perusahaan yang ada. Fokus pada perusahaan saja tidaklah
cukup, sebab kapasitas mereka untuk bergerak ke strategi yang lebih produktif
adalah juga fungsi dari lingkungan bisnis ekonomi mikro di mana mereka
bersaing. Lingkungan ekonomi makro seperti tingkat bunga, tingkat
inflasi, dll. adalah penting dalam menentukan secara keseluruhan kapasitas
bersaing perusahaan. Tetapi apa yang juga penting adalah lingkungan dekat
yang mempengaruhi perusahaan bersaing setiap hari: antara lain infrastruktur yang mereka gunakan dan kualitas tenaga kerja yang mereka dapat
rekrut. Perusahaan yang memiliki teknik manajerial yang canggih untuk bersaing
juga mengalami keterbatasan, kecuali
jika mereka mempunyai lingkungan lokal yang kondusif untuk melakukan itu.
Maka suatu pertanyaan penting adalah bagaimana meningkatkan lingkungan bisnis
ekonomi mikro di setiap daerah.
Setiap negara
harus menyelidiki dasar ekonomi mikro dari daya saing perusahaan secara lebih
rinci. Ada dua tantangan fundamental di mana perusahaan harus memusatkan
perhatian. Pertama, adalah efektivitas
operasional. Ada banyak pengetahuan, teknologi dan praktek terbaik
yang tersedia tentang bagaimana cara bersaing. Pada dasarnya, urutan
pertama bagi perusahaan manapun adalah untuk mencapai efektivitas operasional,
untuk mencapai praktek terbaik. Melakukan hal itu memungkinkan suatu
perusahaan untuk menjadi pemenang. Strateginya adalah benchmarking.
Langkah berikutnya ke arah produktivitas lebih tinggi memerlukan upaya lebih
dari sekedar mengasimilasi praktek terbaik dari tempat lain. Perusahaan
harus mampu untuk menciptakan praktek terbaik mereka sendiri dan mengembangkan
posisi strategisnya yang unik.
Dalam hal
lingkungan bisnis ekonomi mikro, ada empat dimensi yang penting. Pertama
adalah input yang diperlukan perusahaan,
seperti sumber daya manusia, infrastruktur fisik, infrastruktur ilmu
pengetahuan dan teknologi, modal, informasi komersial, hukum dan peraturan
administratif. Ini adalah input yang penting sekali yang setiap
perusahaan harus menghadapi setiap hari untuk menciptakan nilai. Agar
suatu ekonomi menjadi lebih produktif, maka kualitas, kecanggihan, dan pada
akhirnya, spesialisasi dari input ini harus meningkat. Negara harus
meningkatkan rata-rata kualitas sumber daya manusianya, kualitas basis
ilmiahnya, dan seterusnya.
Aspek lingkungan
bisnis ekonomi mikro yang kedua adalah iklim kompetisi yang fair. Suatu ekonomi agar produktif membutuhkan suatu
iklim dan insentif yang dapat menstimulasi investasi yang agresif. Pada
awalnya investasi itu akan berkaitan dengan "asset keras"; namun
untuk mencapai status ekonomi yang lebih maju, harus ada iklim di mana
perusahaan akan menanam modal dalam "asset lunak" seperti pelatihan,
teknologi R&D, penentuan merek, dan jaringan pemasaran internasional.
Berhubungan erat dengan ini, suatu ekonomi produktif adalah di mana ada
kompetisi internal. Suatu perusahaan tidak dapat mungkin mampu bersaing di
luar negeri kecuali jika ia berhasil untuk bersaing di dalam negeri.
Karena kesuksesan tergantung pada inovasi, maka tekanan kompetisi lokal adalah
fundamental dalam membuat kemajuan.
Dalam mencapai keberhasilan, kompetisi internal adalah yang paling penting, di
mana berbagai perusahaan mempunyai keinginan sangat kuat untuk menjadi yang
terbaik.
Ketiga, suatu
ekonomi yang berkembang memerlukan konsumen
yang penuntut. Setiap ekonomi harus menciptakan suatu lingkungan di
mana baik konsumen rumah tangga maupun konsumen bisnis mengharapkan yang
terbaik dari pembuat produk. Kekritisan konsumen akan memberi pemahaman bagi
perusahaan lokal mengenai kebutuhan pasar yang terspesialisasi, yang akan
menjadi basis dari keberhasilan di tingkat nasional dan internasional.
Untuk menjadi suatu negara maju diperlukan inovasi dalam wujud produk unik,
ciri unik, atau jasa unik. Adalah sangat sulit untuk menjadi unik jika
melakukan hal itu sangat tergantung pada pemahaman kebutuhan konsumen asing, di
mana pesaing asing jauh lebih menguasainya. Inovasi sering bersumber
secara langsung dari kondisi-kondisi lokal, di mana perusahaan daerah mempunyai
kemampuan unik untuk memahaminya.
Unsur lingkungan
bisnis yang terakhir, di mana semua unsur-unsur lain juga harus ada
bersama-sama, adalah klaster industri.
Klaster membangun suatu kawasan ekonomi inovatif dan produktif. Suatu
klaster lebih dari sekedar industri tunggal yang membuat sebuah produk
unggulan. Klaster yang sukses melibatkan berbagai industri terkait,
pemasok dan institusi yang semua berlokasi di kawasan yang sama. Mengapa
klaster penting? Klaster memang kurang penting untuk negara berkembang
yang menggunakan upah rendah untuk menjual produk tiruan atau yang merakit
komponen-komponen barang yang dibuat di negara lain. Namun jika bercita-cita
menjadi negara maju, suatu negara harus dengan unik berinovasi dan
produktif. Klaster adalah penting sebab ia merupakan cara yang paling
produktif untuk mengorganisir kegiatan ekonomi untuk mencapai sasaran itu.
Klaster yang ada di daerah-daerah perlu dikenali. Misalnya jika di suatu
daerah ada sekolah kedokteran hewan, ada pabrik pupuk, ada ahli ilmu tanah, ada
industri teralis, ada industri pembuatan dokar, ada sarana pelatihan penunggang
kuda, dll. maka itu semua merupakan kapasitas untuk membuat aktivitas
terspesialisasi berkaitan dengan kuda di daerah itu. Spesialisasi memberi
negara kemampuan untuk mengekspor, tidak dengan harga yang lebih murah, tetapi
dengan berinovasi.
Apa yang harus kita lakukan?
Pada sisi
perusahaan, adalah membuat perusahaan melakukan inovasi secara terus menerus. Belum banyak perusahaan
Indonesia yang melaksanakan R&D, dan
hanya sedikit yang sudah menghasilkan inovasi. Indonesia perlu membuat
transisi dari efektivitas operasional ke arah penentuan posisi yang lebih
strategis, yang akan memerlukan kapasitas lebih besar untuk membuat investasi
lunak dalam R&D dan pelatihan. Indonesia perlu melepaskan diri dari sindrom
negara kecil, yaitu pandangan bahwa perusahaan lokal adalah perusahaan
kecil, dan bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang berada di urutan
terbelakang. Inti ekonomi suatu negara adalah perusahaan-perusahaan yang
dimiliki warga negara. Suatu negara bukanlah terlalu kecil, ia hanya
perlu membuat transisi ke arah orientasi strategis.
Perusahaan-perusahaan
akan bersaing dalam bidang-bidang tertentu. Perusahaan-perusahaan ini tidak
mungkin menjadi pemain pasar secara massal. Ada perusahaan yang sudah
berhasil sebagai penghasil komoditas tertentu, ini perlu dikembangkan ke depan
dan ke belakang. Negara perlu mengembangkan pemahaman ini secara lebih
luas di sektor swasta. Indonesia perlu untuk memulai menginvestasi
besar-besaran dalam asset yang akan memberi perusahaan Indonesia potensi untuk
bergerak ke tingkat yang berikutnya. Prioritas pertama adalah sumber daya
manusia. Menciptakan struktur dan sistem yang dapat secara substansial
meningkatkan kualitas dan kecanggihan sumber daya manusia adalah agenda penting
bangsa Indonesia.
Membangun sistem
sumber daya manusia yang unggul memerlukan waktu lama. Sekolah-sekolah
harus ditingkatkan sehingga menghasilkan lulusan yang terampil. Pelatihan harus
diselaraskan kembali sedemikian sehingga ada lebih banyak insinyur dan lebih
sedikit pengacara atau sarjana sosial. Indonesia perlu berfokus pada membuat investasi
dalam kapasitas, asset, dan institusi yang akan diperlukan untuk mengupgrade ekonominya. Ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah juga suatu prioritas fundamental, mengingat
pentingnya inovasi. Kemajuan besar harus dibuat dalam merestrukturisasi
institusi pendidikan untuk membuatnya lebih efisien, lebih dibutuhkan, dan
lebih produktif. R&D yang dilakukan lembaga pendidikam dan penelitian
pemerintah harus terjalin baik dengan sektor swasta. Indonesia perlu
melakukan investasi yang lebih besar dalam riset universitas. Pendidikan
tinggi adalah suatu mekanisme yang kuat
untuk menyebarluaskan teknologi. Ia adalah institusi yang terbuka,
mahasiswa berpotensi menuangkan gagasan ke dalam ekonomi riel, dan mereka
mempercepat pembentukan perusahaan baru. Universitas tidak saja menjadi
pencetak ilmu teknologi, tetapi juga pencetak perusahaan baru. Ini
terjadi di negara-negara di seluruh dunia. Indonesia mempunyai kapasitas,
tetapi perlu menciptakan struktur kelembagaan dan menginvestasikan sumber daya
di belakang kekuatan utamanya, bidang di mana manusia-manusia Indonesia
mempunyai pengetahuan yang unik.
Modal saham
adalah suatu masalah utama. Indonesia telah berupaya membuat sistem
perbankannya efisien dan diatur dengan lebih baik. Namun masih ada ruang bagi
perbankan untuk mengkhususkan dan mengembangkan keahlian di sektor tertentu
yang mempunyai kekuatan lokal. Ketiadaan saham swasta dan modal ventura,
biaya yang mahal untuk perijinan akan membuat pertumbuhan perusahaan baru cukup
sulit. Ini harus diatasi.
Negara perlu
memikirkan kembali keseluruhan isu investasi. Konsep “netralitas"
harus dicermati. Setiap negara harus memberi pertimbangan yang serius
untuk mengatasi masalah kesulitan investasi perusahaan yang mempunyai manfaat
sosial. Dua hal yang penting adalah R&D dan pelatihan. Suatu
pemerintah tidak harus memberi hibah atau membiayai proyek riset
perusahaan. Ini adalah jalan yang salah untuk melakukan itu, yang harus
berfokus pada menyediakan insentif untuk semua perusahaan tanpa pilih
kasih. Namun jika suatu perusahaan ingin menggandakan anggaran
R&Dnya, maka kredit pajak untuk
bagian dari peningkatan biaya itu adalah suatu insentif yang menarik. Jika
suatu perusahaan ingin melakukan pelatihan, maka pemerintah (juga pemerintah
daerah) perlu membantunya sebab ia membangun asset negara yang akan memungkinkannya untuk bergerak ke
tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Karena eksternalitas, perusahaan
swasta tidak akan membuat pilihan yang secara sosial diperlukan dalam asset
sosial ini. Kita perlu menentukan kebutuhan basis asset yang diperlukan
masyarakat, dan menjamin bahwa peraturan dan insentif ditetapkan untuk itu.
Indonesia juga
memerlukan adanya kompetisi dan persaingan internal. Kompetisi harus
diperkenalkan ke dalam semua bidang. Indonesia harus memberikan insentif
dan tekanan lebih bagi perusahaan-perusahaan untuk menginovasi, untuk membangun
merek, untuk mencoba berbagai hal baru, serta untuk menciptakan banyak pilihan
untuk masyarakat. Negara perlu memberi perhatian pada kondisi-kondisi
permintaan. Konsumen Indonesia masih bukan konsumen yang penuntut.
Ada berbagai alasan untuk ini, tetapi suatu rencana diperlukan untuk
meningkatkan kualitas permintaan. Konsumen Indonesia perlu informasi
tentang barang dan jasa yang dibelinya dengan lebih lengkap lagi dan hak-hak
konsumen yang lebih besar harus diperoleh. Misalnya, konsumen harus boleh
mengembalikan produk yang buruk kualitasya dan memperoleh kembali uang
mereka.
Indonesia
membutuhkan standar tinggi untuk kualitas, efisiensi energi, dan dampak
lingkungan. Jika Indonesia dapat membuat sendiri konsumen yang diperlukan
satu sama lain, maka menjual kepada dunia akan menjadi lebih gampang.
Tetapi jika masyarakat konsumen menerima yang tidak terbaik, bagaimana masyarakat
mengharapkan konsumen asing untuk menyukai barang-barang buatan lokal?
Pengadaan barang oleh pemerintah harus menstimulasi inovasi. Pemerintah
harus menjadi pembeli yang penuntut dan menetapkan standar tinggi.
Pemerintah perlu lebih memperhatikan kualitas, bukan hanya harga. Akhirnya,
pemerintah perlu menyiapkan agenda memajukan klaster. Ada kecenderungan
untuk menyamakan klaster dengan jaringan dan ada upaya-upaya untuk membangun
jaringan di antara perusahaan. Tetapi klaster jauh lebih penting daripada
jaringan. Klaster adalah asset basis terspesialisasi yang dibangun secara
bertahun-tahun, sedangkan jaringan lebih cepat dibuat namun juga tidak
cukup.
Klaster mencakup
institusi dan kemampuan yang memerlukan investasi untuk
membangunnya. Beberapa klaster memerlukan investasi negara:
Universitas California di Davis tidak menjadi pusat riset anggur terkemuka
secara kebetulan; Pemerintah menanam modal dalam membangun kapasitas teknologi,
dan industri juga mendukung itu. Asset kompetitif perlu untuk dibangun oleh
sektor swasta melalui asosiasi industri dan bentuk lain dari investasi
kolektif. Pemerintah perlu secara penuh memanfaatkan pendekatan klaster untuk
mendorong industri ke tingkat yang berikutnya. Di banyak industri ada
banyak asosiasi industri kecil yang
sedang mencari perannya dalam industri. Mereka perlu bertemu satu sama
lain, perlu bekerja sama, perlu berada di bawah organisasi yang solid untuk
memikirkan strategi bersama untuk membangun asset, kemampuan dan keterampilan.
Universitas, akademi, politeknik, lembaga-lembaga diklat, dll. perlu memahami
kekuatan yang ada, membantu mengidentifikasi jenis pendidikan seperti apa yang diperlukan, kebijakan ilmu pengetahuan
dan teknologi apa yang dirumuskan, dll.
Kesimpulan
Pada beberapa
tahun yang akan datang pemerintah daerah, didukung oleh pemerintah pusat,
dituntut untuk berupaya mengembangkan klaster secara lebih agresif di
daerahnya. Melakukan hal itu tidak akan memerlukan sangat banyak
investasi publik, tetapi ia memerlukan keseriusan pemerintah daerah untuk
memainkan peran penggabung, peran partisipasi, dan peran mendengarkan.
Agar industri-industri yang ada dapat semakin produktif, maka pemerintah daerah
harus memungkinkan proses-proses untuk belajar bagi pengusaha di daerahnya
berlangsung dengan lancar¡
Langganan:
Postingan (Atom)